sumedangekspres, KOTA – Para tukang becak di Kota Sumedang merasakan dampak negatif dari perkembangan teknologi dan sistem transportasi online yang semakin marak. Salah seorang tukang becak, Tata, mengungkapkan, penghasilan mereka menurun drastis karena berkurangnya jumlah pengguna jasa becak.
“Sepi pengunjung sejak adanya sistem transportasi online. Kami jadi kesulitan mendapatkan penumpang,” ungkap Tata saat diwawancarai Sumeks, baru-baru ini.
Tata menambahkan, kondisi tersebut sangat memprihatinkan karena penghasilan dari menarik becak menjadi andalan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga:Tahun 2025 Momentum Kabupaten Sumedang Tingkatan Kualitas Pembangunan Pemdes Cimalaka Prioritaskan Kesejahteraan Masyarakat
“Sedih, karena kami sangat membutuhkan uang untuk makan dan kebutuhan lainnya,” ujarnya.
Fenomena ini menunjukkan sisi negatif dari globalisasi yang membawa perubahan gaya hidup masyarakat. Kemudahan yang ditawarkan teknologi modern membuat masyarakat lebih memilih layanan yang cepat dan praktis, sehingga menimbulkan persaingan yang semakin berat bagi pekerja sektor informal seperti tukang becak.
Tata berharap pemerintah dapat memberikan perhatian lebih kepada mereka yang terdampak perubahan zaman ini.
“Harapan ke depannya, semoga becak bisa kembali ramai, dan pemerintah dapat membantu kami dengan menciptakan lapangan pekerjaan baru,” harapnya. (kki)