sumedangekspres – Keberadaan restoran ayam goreng lokal makin mencuri perhatian publik. Salah satu yang belakangan banyak dibicarakan adalah Jatinangor House. Muncul pertanyaan dari publik: Fakta Jatinangor House, siapa pemiliknya dan apa yang membuatnya spesial?
Usaha kuliner ini ternyata milik Aziez Ahmad Firman, yang mulai dikelola sejak tahun 2020. Ia memulainya dengan berjualan kopi, kemudian memperluas lini usahanya ke ayam goreng crispy yang kini menjadi menu andalan. Di bawah bendera PT Tangguh Cipta Rasa, Aziez merintis restoran ini dari cabang pertama di Jalan Cisitu Indah No. 4, Bandung.
Salah satu fakta Jatinangor House yang menarik perhatian adalah komentar dari pelanggan soal rasa ayam gorengnya. Banyak yang menyebutkan cita rasa ayam di Jatinangor House serupa dengan ayam McD.
Baca Juga:Jans Park Jatinangor Sumedang Punya Siapa? Ini Sosok Pemilik di BaliknyaMenjelajahi 10 Tempat Wisata di Jatinangor Sumedang yang Sarat Alam, Sejarah, dan Petualangan
Varian yang ditawarkan pun mirip, yaitu versi original dan spicy. Ketika tim kumparanFOOD mencicipinya, rasa pedas dari ayam spicy Jatinangor House dinilai cukup menggigit, ditambah aroma bumbu yang mengingatkan pada ayam goreng fast food ternama itu.
Namun, fakta Jatinangor House tidak berhenti di soal rasa. Restoran ini juga menawarkan paket menu yang terbilang unik. Setiap porsi ayam biasanya sudah termasuk nasi dan kailan goreng kering. Ada pula pelengkap lain seperti saus keju dan telur orak-arik (scramble egg), menjadikannya berbeda dari restoran fast food kebanyakan.
Dari segi harga, fakta Jatinangor House memperlihatkan bahwa restoran ini menyasar segmen konsumen dengan anggaran terbatas.
Hanya dengan Rp 20 ribuan, pelanggan sudah bisa menikmati satu potong ayam lengkap dengan nasi dan kailan crispy. Sementara untuk paket lengkap dengan scramble egg, harga dibanderol sekitar Rp 28 ribu, membuatnya terjangkau bagi pelajar, mahasiswa, dan pekerja kantoran.
Saat ini, Jatinangor House telah berkembang dengan pesat. Fakta Jatinangor House menunjukkan bahwa mereka sudah membuka hingga 117 cabang di berbagai kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Bogor.
Konsep gerainya pun beragam, ada yang menawarkan tempat makan untuk dine-in, dan ada juga yang beroperasi sebagai cloud kitchen. Gerai dengan konsep dapur awan ini biasanya hanya melayani pesanan take-away atau melalui platform pesan antar online.