Reo Mikage juga ‘turun tangan’ saat Isagi terus membela Nagi. Reo meminta Ego menghitung ulang, dan ia bersikeras bahwa mustahil rekan satu timnya itu bisa didiskualifikasi.
Bakat Nagi diakui di seluruh dunia, plus punya permainan ajaib yang hanya bisa dilakukannya walau tak selalu dalam performa terbaik. Itulah penyebab gelandang berkemampuan meniru teknik pemain lain tersebut percaya sahabatnya adalah seorang jenius yang pantas dapat hasil lebih baik.
Namun Ego Jinpachi langsung membalas Reo dengan menyebut Blue Lock bukanlah tempat penitipan anak, melainkan laboratorium yang dirancang untuk menciptakan pemain-pemain terbaik dunia. Berbeda dengan Reo yang mengatakan Nagi jenius, Ego berpendapat bahwa bakat sang bomber telah menurun.
Baca Juga:Urutan Karakter God’s Knights Terkuat di One Piece, Bukan Kembaran Shanks yang No.110 Karakter Genshin Impact Bintang-5 Terbaik untuk Pemula, Cocok Dipakai di 2025
“Bakat” bukan hanya soal percaya pada kemampuan seseorang; tetapi juga harus dibuktikan. Teman dan lawan, tujuan dan perasaan bisa memperkuat atau menghambat “bakat” seseorang, terkadang mengarah ke sesuatu yang jauh melampaui sekadar “bakat”. Sepakan voli palsu Nagi di laga ketiga, kata Ego, adalah contoh dari gagasan ini.
Pada saat itu, Nagi melampaui “bakatnya”, menciptakan ilusi yang membuat dunia berharap lebih padanya, Sebaliknya, Nagi seharusnya mendisplinkan diri untuk mengakui bahwa hasil itu “lebih dari sekadar bakat”.
Akan tetapi, yang benar-benar mengurangi “bakat” Sheishiro Nagi adalah golnya. Dia merasa puas dengan golnya yang berhasil mengalahkan Yoichi Isagi, kemudian kehilangan ambisi untuk mencapai tujuan yang lebih besar.
Di titik itu, Nagi seharusnya sudah mulai tidak puas sehingga terdorong untuk melampaui kemampuannya. Bahkan jika kalah, dia seharusnya terus mengobarkan egonya yang tidak terpuaskan itu.
Naas bekerjasama dengan Reo membunuh bakatnya. Sementara bakat Nagi sudah berkurang, Reo terus mengasahnya dengan harapan bakatnya akan kembali mekar dan berkembang.
Blue Lock spoiler bab 299 kemudian memerlihatkan Reo meminta Ego untuk berhenti sembari menangis, tetapi sebaliknya nama kedua meminta nama pertama untuk diam. Ego menyatakan pemimpi gila saja yang takkan berhenti hingga mereka mencapai puncak dunia yang layak berada di tabel peringkat tersebut.