Warga Panik, Ular Piton 5 Meter Masuk Perkampungan di Sindanggalih

Warga Panik, Ular Piton 5 Meter Masuk Perkampungan di Sindanggalih
Ular piton jenis sanca kembang sepanjang sekitar lima meter ditemukan melintas di kawasan permukiman warga, RT 04 RW 10, pada Selasa (17/6/2025)
0 Komentar

CIMANGGUNG – Suasana di Dusun Cibulakan, Desa Sindanggalih, Kecamatan Cimanggung, mendadak heboh setelah seekor ular piton jenis sanca kembang sepanjang sekitar lima meter ditemukan melintas di kawasan permukiman warga, RT 04 RW 10, pada Selasa (17/6/2025).

Kehadiran reptil besar ini sontak membuat geger warga sekitar, bahkan warga yang turut membantu proses evakuasi sempat dibuat panik. Beberapa warga yang melihat langsung penampakan ular itu mengaku sempat ketakutan, mengingat ukurannya yang tidak biasa.

“Saya lihat pertama kali ular itu melata di dekat pekarangan rumah warga. Panjangnya luar biasa, bisa lima meter lebih. Saya langsung teriak minta tolong,” ujar Jaelani, warga setempat yang menjadi saksi awal penemuan ular.

Baca Juga:Polsek Cimanggung Sosialisasikan Layanan Kepolisian 110Optimalkan Koperasi untuk Kesejahteraan Warga

Menurutnya, saat ditemukan, ular tersebut tampak tenang namun tetap berbahaya karena kekuatan lilitannya. Tak berselang lama, beberapa warga berinisiatif melakukan evakuasi secara manual menggunakan alat seadanya.

Proses penangkapan berlangsung cukup dramatis. Ular sempat bersembunyi di semak-semak dekat pemukiman sebelum akhirnya berhasil dijinakkan dan diamankan.

Kapolsek Cimanggung Kompol D Karyaman melalui petugas Bhabinkamtibmas Desa Sindanggalih Aiptu Anharudin membenarkan adanya kejadian tersebut. Mereka mengimbau warga agar waspada, terutama saat musim kemarau, karena hewan liar seperti ular lebih sering masuk ke area perkampungan untuk mencari tempat yang lembab dan mangsa.

“Untung cepat tertangani dan tidak sampai menimbulkan korban. Tapi ini jadi pengingat agar warga tetap waspada terhadap potensi kemunculan hewan liar,” ujar salah satu petugas yang turut membantu evakuasi.

Ular tersebut kini diamankan oleh pihak berwenang dan rencananya akan diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk ditangani lebih lanjut. (kos)

0 Komentar