SD Negeri Sindang II Menerima Peserta Didik Baru

SD Negeri Sindang II Menerima Peserta Didik Baru
SD Negeri Sindang II Menerima Peserta Didik Baru
0 Komentar

KOTA – Sekolah Dasar Negeri Sindang II membuka Sistem Penerimaan Murid Baru ( SPMB) Tahun Ajaran. 2025-2026. Kepala SD Sindang II Amih Suryani, S.Pd, mengatakan, ada tiga jalur yang bisa di akses orang tau murid untuk menyeklahkan anaknya di SD tersebut, yakni jalur domisili, afirmasi, dan mutasi.

Jalur domisili artinya adalah jalur sistem penerimaan siswa tidak lagi berdasarkan wilayah administratif, tetapi benar-benar mempertimbangkan jarak antara tempat tinggal siswa dengan sekolah tujuan.

Jalur afirmasi artinya adalah sistem, di mana siswa yang bukan tidak mampu saja yang bisa bersekolah, di samping itu juga memfasilitasi untuk anak yang penyandang disabilitas supaya bisa sekolah dan mendapatkan Pendidikan terbaik serta berkualitas.

Baca Juga:Beri Pelayanan MaksimalPemdes Cimalaka Bangun 2 Unit Rutilahu

Sedangkan jalur mutase adalah diperuntukkan bagi siswa yang orang tuanya mengalami perpindahan tugas kerja ke daerah tertentu.

‘’Dari presentasinya jalur domisili 70 persen, jalur afirmasi 25 persen dan sisanya jalur mutasi,’’ kata Kepala SD Sindang II, Amih kepada Sumeks dikantornya, Rabu (2/7).

Dikatakan, afirmasi dibagi menjadi dua jalur, untuk siswa berkebutuhan khusus dan siswa yang tidak mampu. Selain itu, jalur mutasi juga terbagi menjadi dua yaitu, ada jalur perpindahan orang tua dan jalur anak guru.

Amih menjelaskan, SD Negeri Sindang II menerima murid baru, dengan kuota 60 orang atau dua rombongan belajar. mengingat jumlah pendaftar melebihi kuota, maka selebihnya dia alihkan kesekolah lain.

Lebih jauh Amih menyebutkan, pendaftaran di bagi menjadi dua tahap, yaitu Sd Negeri Sindang menyediakan dua tahap untuk pendaftaran siswa, yaitu tahap pertama dibuka pada 9 -12 juni, tahap kedua 16 -19 juni tahun 2025.

Dipilihnya program SPMB,kata Amih, karena dinilai sangat baik untuk seluruh siswa, khususnya bagi siswa berkebutuhan khusus.

‘’Selain siswa yang kurang mampu, siswa berkebutuhan khususpun bisa memiliki kesempatan yang sama bersama siswa lainya di sekolah ini,’’ ungkapnya.

Baca Juga:Terbaring Lumpuh dan Muntah Darah, Ibu Penjual Keripik di Cimalaka Butuh Uluran TanganIngin Mencicipi Makanan Ala Italia? Yuk Datang ke Cafe Kadeudeuh

Amih menilai, perubahan dari PPDB ke SPMB, lantaran dinilai sangat baik.

‘’Perubahanya ini, bukan soal nama, tetapi konsep dan fokus pada jarak domisili dan fleksibel serta peningkatan kuota yang melauli jalur afirmasi,’’ jelasnya.

0 Komentar