sumedangekspres– Ingin camilan yang unik dan enak hanya ada di Sumedang. Penasaran? Hayuu simak infonya.
Di tengah gempuran makanan modern dan tren kuliner kekinian, ada satu cita rasa yang tetap bertahan di hati masyarakat—Surabi Sumedang.
Jajanan tradisional yang sederhana namun kaya makna ini terus hidup, mewarnai setiap sudut kota Sumedang dengan aroma khas dan kehangatan nostalgia.
Surabi, atau sering disebut serabi, bukan hanya makanan ringan.
Baca Juga:Tampil Stylish di Kantor Tips Memilih Baju Simpel Tapi EleganDaun Saga, Si Hijau Ajaib Obat Alami Seribu Manfaat.
Di Sumedang, surabi memiliki tempat istimewa dalam budaya masyarakat. Dibuat dari campuran tepung beras dan santan, lalu dimasak di atas tungku tanah liat menggunakan cetakan dari tanah liat juga, surabi menawarkan cita rasa autentik yang sulit ditandingi.
Teksturnya yang lembut di dalam dan sedikit garing di bagian bawah menciptakan sensasi unik saat disantap.
Ditambah lagi dengan topping tradisional seperti oncom pedas, kelapa parut, atau gula aren cair, setiap surabi seolah membawa penikmatnya kembali ke masa lalu.
Proses Tradisional yang Masih Dipertahankan
Salah satu keunikan surabi khas Sumedang terletak pada cara pembuatannya yang masih mempertahankan metode tradisional.
Banyak penjual surabi di pinggir jalan atau pasar tradisional yang masih menggunakan tungku arang dan cetakan tanah liat, bukan kompor modern.
Proses ini tidak hanya menjaga rasa, tetapi juga nilai budaya yang terkandung di dalamnya.
Kini, surabi tak hanya dicari warga lokal, tapi juga menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Sumedang.
Baca Juga:Jajanan Hits! Basmut Pizza Viral yang Bikin Penasaran, Eksklusif di SumedangKeripik Pisang Camilan Tradisional Sumedang yang Tetap Eksis di Tengah Modernisasi
Banyak turis penasaran ingin mencicipi langsung surabi hangat yang dimasak di depan mata, sambil menikmati suasana khas pedesaan.
Beberapa pelaku usaha kuliner bahkan mulai mengkreasikan surabi dengan varian rasa baru seperti cokelat, keju, bahkan durian.
Meski berinovasi, mereka tetap menjaga akar tradisional yang menjadi identitas surabi Sumedang.
Di balik kesederhanaannya, surabi menyimpan nilai sejarah, kebersamaan, dan warisan budaya yang patut dilestarikan.
Makanan ini bukan hanya soal rasa, tetapi juga tentang cerita tentang dapur nenek, tentang pagi hari di pasar tradisional, dan tentang hangatnya keluarga.
Surabi Sumedang membuktikan bahwa makanan tradisional tak pernah benar-benar usang. Justru, di era modern seperti sekarang, makanan seperti inilah yang mengingatkan kita pada akar dan jati diri bangsa.