SUMEDANG ESKPRES– Ingin tahu mengenai puisi tentang guru… Keppo banget? Sini simak guys ..
Setiap dari kita pasti pernah merasa tersesat. Mungkin bukan tersesat di hutan belantara, melainkan tersesat dalam kebingungan, kebodohan, atau keraguan tentang masa depan.
Di tengah kegelapan intelektual dan spiritual inilah, selalu hadir satu sosok yang berperan sebagai mercusuar tak tergoyahkan.
Baca Juga:Senyum Lelah yang MenguatkanDi Balik Sunyi, Ada Cinta Seorang Guru
Guru mereka adalah Pelita yang cahayanya tak pernah padam, memandu kita keluar dari bayang-bayang.
Jejak Kaki yang Tak TerlihatMengapa kita menyebut guru sebagai pelita? Karena tugas mereka jauh melampaui sekadar menyampaikan kurikulum atau memberikan nilai di rapor. Mereka adalah pembentuk karakter dan penyebar harapan.
Coba kita renungkan: di balik setiap keberhasilan seorang dokter yang menyelamatkan nyawa, seorang insinyur yang membangun jembatan, seorang seniman yang menggetarkan jiwa pasti ada benih ilmu dan motivasi yang ditanam oleh seorang guru.
Jasa mereka sering kali tidak tertera di plakat penghargaan, namun jejak kaki mereka tertanam kuat di setiap langkah sukses kita.
Samudra Kesabaran dan KetulusanPeran guru sangat menantang. Mereka menghadapi beragam karakter, mulai dari murid yang cerdas dan cepat tanggap hingga yang paling sulit diatur.
Di sini, kesabaran bukan lagi sekadar sifat, melainkan sebuah kebajikan agung. Guru mengajar bukan hanya dengan lisan, tetapi dengan hati yang tulus.
Mereka memahami bahwa setiap siswa adalah permata yang membutuhkan polesan berbeda. Mereka tidak pernah lelah mengulang penjelasan, tidak pernah bosan memberi dorongan, dan selalu menjadi yang pertama percaya pada potensi tersembunyi kita.
Baca Juga:Guru: Pelita Cahaya, Samudra PengabdiLangkahmu Jejak Masa Depanku
Pengabdian ini adalah cinta tanpa syarat yang ditunjukkan melalui ketekunan mengajar, bahkan saat energi fisik mereka telah terkuras.
Cahaya Abadi yang MenginspirasiPelita adalah simbol dari pengetahuan, kebijaksanaan, dan harapan. Guru menempatkan diri mereka sebagai cahaya tersebut.
Mereka tidak hanya memberikan materi pelajaran, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral, etika, dan semangat juang.
Di saat dunia tampak penuh ketidakpastian dan perubahan yang cepat, guru adalah jangkar yang mengajarkan kita cara berpikir kritis, bukan sekadar apa yang harus dipikirkan.