SUMEDANG EKPRES – Siapa yang suka puisi sinin merapat dan spesialnya disini ada sedikit pembahasan mengenai guru, dan puisinya. Keppo banget? Simak guys…
Guru adalah sosok yang tak hanya mengajar di depan kelas, tetapi juga menuntun setiap langkah murid menuju jalan kehidupan yang lebih baik. Dengan kesabaran, ketulusan, dan doa yang tak pernah putus, mereka menjadi cahaya penuntun di tengah perjalanan panjang seorang murid.
Ilmu yang diberikan guru bukan sekadar pengetahuan, tetapi juga bekal untuk menghadapi tantangan hidup.
Baca Juga:Guruku, Inspirasi Sepanjang WaktuCara Sederhana Merawat Luka Tangan Akibat Kaca di Rumah
Dari hal sederhana seperti mengajarkan membaca dan menulis, hingga memberi arahan agar murid mampu membedakan yang benar dan salah, semua itu menjadi fondasi yang kuat dalam kehidupan.
Di balik kesederhanaan seorang guru, tersimpan kekuatan luar biasa: kesabaran yang tak terbatas dan semangat untuk melihat muridnya sukses.
Cahaya itu mungkin tak selalu terlihat, namun dirasakan dalam setiap langkah yang membawa murid menuju masa depan.
Oleh karena itu, ungkapan “terima kasih” rasanya tak akan pernah cukup untuk membalas jasa seorang guru.
Hanya doa dan keberhasilan muridlah yang menjadi hadiah terbaik bagi mereka. Guru adalah cahaya penuntun yang akan selalu hidup dalam kenangan, meski waktu terus bergulir.
Puisi
Terima Kasih, Cahaya Penuntun
Di lorong sunyi penuh tanya,Engkau hadir dengan sabar menjawabnya.Setiap kata jadi lentera,Menerangi hati yang hampir putus asa.
Tanganmu mungkin lelah berkorban,Namun ikhlasmu tiada terbandingkan.Kau ajarkan arti perjuangan,Bahwa ilmu adalah cahaya kehidupan.
Baca Juga:Luka Tangan Kena Kaca: Penyebab, Risiko, dan Cara MengatasinyaPertolongan Pertama pada Luka Tangan Akibat Pecahan Kaca
Guruku, engkau tak pernah padam,Meski usia kian menua perlahan.Terima kasih atas bimbinganmu,Cahaya penuntun sepanjang jalan waktu.