TANJUNGSARI — Suasana ceria tampak mewarnai halaman Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Selasa (14/10/2025). Puluhan siswa dari PAUD Tengku Umar Dusun Cipeles, Desa Gudang, datang berkunjung untuk mengenal lebih dekat profesi dan tugas para petugas pemadam kebakaran.
Kunjungan edukatif ini disambut hangat oleh jajaran Damkar Tanjungsari. Para siswa yang masih berusia dini tampak antusias mendengarkan penjelasan dari para petugas tentang bagaimana cara kerja Damkar dalam menanggulangi kebakaran dan menyelamatkan korban.
Kepala UPT Damkar Tanjungsari, Yadi Raharja, mengatakan kegiatan seperti ini merupakan bagian dari edukasi dini tentang bahaya api dan pentingnya menjaga keselamatan diri.
Baca Juga:Cara Beli Bintang di Facebook Pakai ShopeePay untuk Dukung Kreator FavoritmuChord dan Lirik Lagu My Way – Frank Sinatra: Yes, there were times, I'm sure you knew
“Anak-anak harus tahu bahwa api bisa sangat berbahaya. Karena itu, jangan pernah bermain api, baik di rumah maupun di luar,” ujar Yadi memberi pesan tegas namun ramah.
Dalam kesempatan itu, petugas juga memperkenalkan berbagai peralatan yang digunakan dalam operasi pemadaman, mulai dari selang air bertekanan tinggi, helm pelindung, hingga jaket antiapi yang biasa digunakan dalam situasi berisiko tinggi. Para siswa terlihat kagum saat petugas mempraktikkan cara pemakaian jaket tersebut.
Tak hanya mendengarkan penjelasan, para siswa juga aktif menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan oleh petugas Damkar. Suasana belajar menjadi semakin hidup dan menyenangkan, apalagi ketika mereka diperbolehkan berfoto bersama mobil pemadam kebakaran berwarna merah mencolok itu.
Yadi menjelaskan, wilayah kerja UPT Damkar Tanjungsari cukup luas, mencakup enam kecamatan, yaitu Cimanggung, Rancakalong, Pamulihan, Tanjungsari, Jatinangor, dan Sukasari. “Edukasi seperti ini penting agar anak-anak sejak kecil sudah memahami peran petugas Damkar dan bisa menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap keselamatan lingkungan,” ujarnya menambahkan.
Kegiatan kunjungan tersebut ditutup dengan doa bersama dan pesan untuk selalu berhati-hati terhadap sumber api di rumah. Para siswa pun pulang dengan wajah gembira, membawa pengalaman baru tentang keberanian dan kepedulian para pahlawan tanpa sirene panjang itu. (kos)