TANJUNGSARI – Penyuluh Agama KUA Tanjungsari, Drs. H. Erwin Gutawa, menegaskan bahwa kegiatan Tepuk Tangan Sakinah bersifat edukatif dan merupakan ajakan bagi calon pengantin untuk memahami nilai-nilai kehidupan berumah tangga, bukan sesuatu yang bersifat wajib.
Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi salah satu upaya KUA dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya membangun keluarga yang harmonis dan berlandaskan nilai-nilai agama. “Tepuk Tangan Sakinah lebih kepada edukasi dan motivasi agar pasangan calon pengantin memiliki kesadaran dan kesiapan mental sebelum membangun rumah tangga,” ujarnya.
Sementara itu H. Erwin menjelaskan, bimbingan perkawinan bagi calon pengantin merupakan program resmi yang sudah diatur dalam Peraturan Menteri Agama (PMA). Kegiatan ini bertujuan memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola kehidupan rumah tangga.
Baca Juga:26 Bidang Bermasalah, Drama Pengadaan Lahan Bendungan Cipanas Akhirnya Terbongkar10 Prompt Gemini AI Tema Gunung, Ubah Foto Jadi Potret Indah di Padang Bunga Kaki Gunung
“Dalam bimbingan nikah, salah satu hal penting yang ditekankan adalah membangun komitmen antara suami dan istri. Komitmen inilah yang menjadi dasar terciptanya keluarga sakinah, mawaddah, dan warahmah,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan bahwa persoalan rumah tangga tidak hanya soal cinta, tetapi juga tanggung jawab bersama untuk menjaga keutuhan hubungan. Melalui bimbingan pra-nikah, para calon pengantin diharapkan memahami peran, hak, dan kewajiban masing-masing.
“Dengan pembekalan yang baik sejak awal, pasangan suami istri akan lebih siap menghadapi dinamika rumah tangga dan tidak mudah goyah oleh persoalan kecil,” tuturnya.
Drs. H. Erwin Gutawa menilai, kegiatan edukatif seperti Tepuk Tangan Sakinah dan bimbingan nikah ini merupakan langkah strategis dalam menekan angka perceraian serta membentuk keluarga-keluarga yang lebih berkualitas di Kecamatan Tanjungsari. (kos)