SUMEDANG EKPRES – Acara khitanan massal yang baru-baru ini diadakan oleh Bapak Devi Sela dimeriahkan secara besar-besaran, dengan menampilkan 55 Kuda Renggong dari seantero kecamatan.
Khitanan massal ini diselenggarakan dengan tujuan ganda: untuk memeriahkan acara dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu.
Untuk menghibur warga, acara ini menampilkan 55 pertunjukan Kuda Renggong dan Wayang Golek. Kuda Renggong sendiri adalah ciri khas budaya Sumedang yang telah ada sejak dahulu kala hingga kini.
Baca Juga:Tutorial Photo Editing: Ubah Potret Jadi Cewek Pendaki Keren (Gaya Tampomas yang Warm & Dramatis)Komisi III DPRD Jabar Gelar Reses di Desa Kebonjati
Kehadiran 55 Kuda Renggong dalam khitanan massal ini tidak hanya untuk memeriahkan, tetapi juga menjadi simbol penting dalam proses pendewasaan dan penghormatan bagi anak yang menjalani khitan.
Tradisi Kuda Renggong melibatkan pengarakan anak-anak yang baru dikhitan. Anak-anak tersebut menaiki kuda hias yang kemudian diarak mengelilingi desa, diiringi musik gamelan dan tarian. Secara simbolis, tradisi ini merepresentasikan semangat kepahlawanan, kewibawaan, dan kekuatan.
Kegembiraan dan hiburan terasa meluas di kalangan masyarakat saat 55 Kuda Renggong mengarak mengelilingi kampung. Antusiasme warga begitu luar biasa; mereka berkumpul dengan heboh dan ramai, menanti kedatangan Kuda Renggong.
Momen yang meriah dan mewah ini diabadikan oleh masyarakat melalui pengambilan foto sebagai dokumentasi dan kenang-kenangan.
Kemeriahan acara ini sangat terasa, dan antusiasme masyarakat begitu tinggi. Hal ini wajar, sebab pertunjukan Kuda Renggong merupakan momen langka yang hanya digelar pada acara-acara tertentu, kadang hanya setahun sekali.