SUMEDANGEKSPRES – Keamanan buruh perempuan yang bekerja di kawasan industri kembali menjadi sorotan. Seorang pekerja pabrik di kawasan Dwipapuri, Kecamatan Cimanggung, menjadi korban penganiayaan saat pulang kerja pada Selasa (28/10/2025) pagi.
Insiden ini terjadi di Jalan Raya Rancaekek, tepat di depan pabrik PT Vonex Indonesia, sekitar pukul 06.30, ketika aktivitas buruh baru saja berakhir dan sebagian mulai pulang ke rumah masing-masing.
Korban diketahui bernama Rev (46), warga Rancaekek, Kabupaten Bandung. Saat melintas dengan sepeda motor, ia tiba-tiba dicegat oleh seorang pria yang kemudian memukulnya menggunakan besi sebanyak tiga kali.
Baca Juga:Pulang Kerja, Buruh Perempuan di Cimanggung Dianiaya Preman Suruhan, Pelaku Ditangkap PolisiApakah Benar NekoPoi APK Kucing (Versi Terbaru) V2.5.4.5 Terlalu Berbahaya untuk Digunakan?
“Pukulan pertama mengenai kepala, lalu pundak kanan, dan terakhir mengenai tangan sebelah kiri,” ungkap salah seorang warga yang menyaksikan kejadian tersebut. Serangan brutal itu membuat korban mengalami luka robek di pelipis serta lebam di beberapa bagian tubuh.
Meski dalam kondisi kesakitan, korban berusaha melawan dan sempat menjatuhkan motornya ke jalan untuk merebut besi dari tangan pelaku.
Aksi tersebut menarik perhatian warga sekitar yang segera membantu korban dan mengamankan pelaku sebelum diserahkan kepada pihak kepolisian.
Pelaku diketahui bernama Arista Yudistira, warga Babakan Rengas RT 03/03, Desa Sukamulya, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.
Saat ini pelaku sudah diamankan di Polsek Rancaekek untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Dari hasil penyelidikan sementara, polisi mengungkap bahwa penganiayaan itu dilakukan atas perintah seseorang yang mengenal korban.
“Pelaku mengaku mendapat perintah dari seseorang bernama Arlin, warga Warung Cina,” ungkap pihak kepolisian.
Baca Juga:Tukang Parkir Tergiur Isi Tas, Nekat Jambret Pelajar: Ekonomi Sempit, Nasib Berakhir di JerujiWaspadai Kejahatan Jalanan, Ini Tips Aman dari Polisi untuk Pengendara Wanita
Unit Reskrim Polsek Rancaekek kini masih mendalami motif serta hubungan antara korban dan pihak yang menyuruh melakukan penganiayaan tersebut.
Kasus ini kembali membuka pembahasan mengenai keamanan buruh perempuan, terutama mereka yang harus pulang di jam-jam rawan.
Jalanan di sekitar kawasan industri kerap lengang pada pagi buta atau menjelang malam, membuat pekerja perempuan rentan menjadi sasaran tindak kejahatan.
Minimnya penerangan dan patroli di beberapa titik juga menambah risiko keselamatan mereka.
Peristiwa di Cimanggung ini menunjukkan bahwa perlindungan bagi buruh tidak hanya soal kesejahteraan di tempat kerja, tetapi juga keselamatan mereka di perjalanan.
