Bukan Pengamen Biasa: Polisi Temukan Kratom dan Peluru Tak Aktif di Sumedang

Bukan Pengamen Biasa: Polisi Temukan Kratom dan Peluru Tak Aktif di Sumedang
Bukan Pengamen Biasa: Polisi Temukan Kratom dan Peluru Tak Aktif di Sumedang
0 Komentar

KOTA – Dua pengamen jalanan di Kabupaten Sumedang diamankan tim gabungan dalam Operasi Premanisme yang digelar pada Rabu (29/10). Bukan pengamen biasa, dari tangan keduanya polisi menemukan senjata tajam, empat bungkus bubuk Kratom, dan amunisi peluru tidak aktif.

Operasi yang melibatkan personel Polda Jabar, Polres Sumedang, TNI, Satpol PP, dan Dinas Sosial itu dilakukan berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor: 300/Kep.160-Bakesbangpol/2025 tentang Satuan Tugas Pemberantasan Premanisme Jawa Barat. Sejak pagi, petugas menyisir sejumlah titik rawan di wilayah Sumedang, seperti Pasar Sandang, Bundaran Alam Sari, Terminal Bayangan, Terminal Ciakar, hingga beberapa perempatan utama kota.

Kasat Binmas Polres Sumedang AKP Taufik Risnandar mengatakan, dua pengamen tersebut diamankan dan kini masih menjalani pendataan di Mapolres Sumedang. “Kita dari pagi sudah melaksanakan operasi di beberapa lokasi. Dua orang pengamen yang termasuk kategori preman berhasil diamankan dan kini masih dalam pendataan di Mapolres Sumedang,” ujar Taufik. Ia menegaskan, apabila hasil pemeriksaan menunjukkan adanya unsur pidana, kasus tersebut akan dilanjutkan ke tahap penyidikan.

Baca Juga:Chord Lagu Falling In Reverse – God Is A Weapon, Lagu Metal Viral: My sinful confession, you're my obsessionCara Dapat Top Up ML Gratis di Codashop, Google Play, dan GoPay: Ribuan Diamond Tiap Hari Tanpa Biaya!

Dari hasil penggeledahan, polisi menemukan barang bukti mencengangkan — senjata tajam, empat bungkus bubuk Kratom, dan amunisi peluru tidak aktif. “Walaupun amunisi tidak ada mesiunya, tetap kita pertanyakan asalnya. Karena kepemilikan amunisi oleh warga sipil harus jelas dan diatur undang-undang,” tegas Taufik.

Selain senjata dan peluru, temuan bubuk Kratom menjadi perhatian khusus aparat. Zat tersebut kini disebut mulai marak di kalangan pelajar. “Kratom ini sedang tren di kalangan anak-anak sekolah. Kami sudah menerima keluhan dari beberapa sekolah terkait hal ini,” ungkapnya.

Taufik mengimbau orang tua untuk lebih waspada dan mengawasi anak-anak mereka agar tidak terjerumus dalam penggunaan zat berbahaya tersebut. “Kratom bisa menjadi alternatif bagi anak-anak yang ingin mabuk-mabukan. Ini harus kita waspadai bersama,” tandasnya

0 Komentar