Makna Lirik Lagu Manuk Dadali

Makna Lagu Manuk Dadali
Makna Lagu Manuk Dadali (Pinterest).
0 Komentar

SUMEDANG EKSPRES– Siapa nih yang belum tahu Makna mengenai lagu sunda yang berjudul Manuk Dadali. Penasaran? Simak guys..

Siapa yang tak kenal dengan irama bersemangat dan lirik berbahasa Sunda yang gagah dari lagu “Manuk Dadali”? Jauh melampaui statusnya sebagai lagu daerah Jawa Barat, karya agung ciptaan Sambas Mangundikarta pada tahun 1962 ini adalah sebuah monumen musikal yang sarat dengan semangat nasionalisme dan filosofi kebangsaan Indonesia.

Manuk Dadali: Refleksi Burung Garuda

Secara harfiah, “Manuk Dadali” memiliki arti “Burung Garuda”. Inilah kunci utama untuk memahami maknanya. Sang pencipta, Sambas Mangundikarta, dengan cerdas menggunakan gambaran burung Garuda lambang negara Republik Indonesia untuk menyampaikan pesan-pesan patriotik yang mendalam.

Baca Juga:Wujudkan Visi Budaya: Sumedang Gandeng Pihak Terkait untuk Membangun Kampung BudayaStop Ragu! Ini 7 Manfaat Tersembunyi Cumi-Cumi yang Bikin Jantung dan Otak Anda Sehat Optimal

1. Kegagahan dan Keperkasaan Sang Kesatria Lirik awal lagu ini melukiskan Burung Garuda yang terbang “Mesat ngapung luhur jauh di awang-awang” (Terbang melesat tinggi, jauh di awang-awang) dengan “taya karingrang” (tanpa keraguan). Ini adalah representasi dari:

Keberanian dan Ketangguhan: Garuda digambarkan sebagai sosok yang “gandang jeung perténtang taya bandingannana” (gagah dan perkasa tanpa tandingan), memiliki “lébér wawanénna” (besar nyalinya) dan tak gentar.

Perlambang Kejayaan Indonesia: Pada bagian reff, disebutkan bahwa Manuk Dadali adalah “Perlambang sakti Indonesia Jaya”, menegaskan bahwa kekuatan dan kegagahan burung itu adalah cerminan dari cita-cita kejayaan bangsa.

2. Pesan Persatuan yang Mendalam Makna terdalam dan paling relevan dari lagu ini terletak pada pesan persatuan bangsa. Bagian reff dengan lantang menyuarakan nilai-nilai luhur Bhinneka Tunggal Ika:

Resep ngahiji rukun sakabéhna

Hirup sauyunan tara pahiri-hiri

Silih pikanyaah teu inggis béla patiArtinya: Senang bersatu, rukun semuanya. Hidup berhimpun tanpa saling iri. Saling menyayangi, tak sungkan mengorbankan nyawa (bela pati).

Burung Garuda digambarkan sebagai sosok yang suka bersatu dan hidup rukun sebuah harapan agar seluruh rakyat Indonesia, yang majemuk dalam suku, agama, dan budaya, dapat hidup berdampingan dalam harmoni dan kasih sayang.

Ini adalah ajakan untuk meninggalkan ego sektoral demi kepentingan bangsa.

0 Komentar