Drama Musikal “Kabayan Masagi” dan Penampilan Ade Astrid Guncang Jabar Ethno Festival 2025 di Sumedang

Drama Musikal “Kabayan Masagi” dan Penampilan Ade Astrid Guncang Jabar Ethno Festival 2025 di Sumedang
Drama Musikal “Kabayan Masagi” dan Penampilan Ade Astrid Guncang Jabar Ethno Festival 2025 di Sumedang
0 Komentar

SUMEDANGEKSPRES – Gelaran Jabar Ethno Festival (JEF) 2025 yang digelar di Lapangan Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), Selasa (4/11/2025), berlangsung meriah dan penuh warna. Ribuan pengunjung tumpah ruah menikmati festival budaya yang menampilkan perpaduan tradisi, musik, teater, dan kreativitas modern khas Jawa Barat.

Salah satu sajian yang paling memukau adalah Drama Musikal “Kabayan Masagi” Petualangan Jejak Si Kabayan, sebuah karya teatrikal yang mengisahkan perjalanan Si Kabayan mencari jati diri sejati dengan filosofi “masagi”, yakni manusia yang seimbang antara akal, rasa, dan spiritualitas.

Dengan tata artistik megah, iringan musik etnik, dan koreografi penuh energi dari 21 sanggar seni serta 424 seniman terbaik Jawa Barat, pertunjukan ini berhasil menghipnotis penonton sejak awal hingga akhir.

Baca Juga:Wabup Fajar Aldila Cek Langsung Penanganan Longsor di Jalan Penghubung Sumedang- SubangLuapan Sungai Cimande Genangi Cihanjuang, Warga Khawatirkan Kondisi Tanggul di Dekat Pabrik

Kemeriahan berlanjut ketika Ade Astrid, penyanyi Sunda kenamaan yang populer lewat lagu “Domba Kuring”, naik ke panggung utama sebagai guest star spesial. Ade Astrid tampil memukau, menutup festival dengan penampilan epik yang membuat suasana semakin hangat dan semarak.

Puncak malam semakin pecah ketika Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir, Wakil Bupati Fajar Aldila, Sekretaris Daerah Tuti Ruswati, dan jajaran Forkopimda bergabung di panggung utama. Mereka larut bernyanyi bersama Ade Astrid membawakan lagu “Jayanti” dan “Domba Kuring”, diiringi tepuk tangan dan sorak penonton.

Dalam sambutannya, Bupati Dony Ahmad Munir menyampaikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya Jabar Ethno Festival di Sumedang.

“Kehadiran festival ini menjadi kebanggaan dan motivasi bagi kami untuk terus memajukan kebudayaan Sunda. Sumedang adalah pusat budaya Sunda, dan budaya menjadi arus utama pembangunan menuju Sumedang Simpati Semakin Maju menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Dony.

Ia juga menekankan bahwa kebudayaan harus menjadi fondasi pembangunan.

“Agama menuntun, budaya membumi, dan teknologi mempercepat pelayanan. Dari tradisi lahir gotong royong, kesantunan, dan cinta tanah air. Masyarakat Sumedang harus modern tanpa tercerabut dari akar budayanya,” tambahnya disambut tepuk tangan hadirin.

Selain pertunjukan Kabayan Masagi dan penampilan musik, JEF 2025 juga dimeriahkan dengan Pasanggiri Tari Jaipong Rampak se-Jawa Barat, Oratorium Tari Kolosal, serta Helaran Kuda Renggong yang menjadi ikon khas Sumedang.

0 Komentar