JATINANGOR – Upaya menekan angka stunting di Desa Cibeusi mendapat dorongan baru. Pemerintah desa bersama Gapoktan Cibeusi Berseri berhasil memanen sekitar tiga kuintal ikan nila hasil program ketahanan pangan, lalu membagikannya langsung kepada keluarga serta anak-anak stunting di wilayahnya. Panen berlangsung pada Rabu siang, 20 November 2025, di Dusun Sukajadi RW 03 RT 05, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang.
Acara panen raya ini tidak hanya menjadi ajang syukur atas hasil budidaya ikan, tetapi juga simbol kepedulian pemdes terhadap kesehatan warganya. Hadir dalam kegiatan tersebut unsur Forkopimcam serta perwakilan dari DPRD Kabupaten Sumedang, yang turut menyaksikan penyaluran bantuan pangan bergizi kepada penerima manfaat.
Program budidaya ikan nila ini berasal dari sekitar 500 ekor benih yang dikembangkan melalui agenda ketahanan pangan desa. Hasilnya kemudian dibagikan secara langsung kepada keluarga yang memiliki anak stunting sebagai bentuk intervensi gizi berbasis protein hewani.
Baca Juga:Monev Inspektorat Sumedang di Kecamatan Cimalaka, 14 Desa Didorong Tingkatkan Tertib AdministrasiPemilihan Pengurus Baru LMDH Cijambu Digelar, Rohayu Terpilih Gantikan Ayi Hamdan
Kepala Desa Cibeusi, H. Jajang, menyebut langkah ini menjadi strategi nyata dalam menekan angka stunting melalui pemenuhan nutrisi.“Ini adalah pemberian makanan bergizi bagi keluarga stunting sekaligus bantuan ikan nila untuk anak-anak. Semoga dapat berdampak pada kesehatan mereka,” ujarnya.
Ia menambahkan, program ketahanan pangan desa ini diharapkan bisa terus berjalan dan dikembangkan, agar tidak hanya memenuhi kebutuhan masyarakat tetapi juga menguatkan kemandirian desa.“Semoga bantuan ini membantu meningkatkan ketahanan anak-anak di Desa Cibeusi,” kata H. Jajang.
Senada dengan itu, Camat Jatinangor, Herman Suwandi, memberikan apresiasi atas pemanfaatan hasil panen sebagai bagian dari program pencegahan stunting.“Kegiatan hari ini adalah bentuk perhatian pemdes terhadap penanganan stunting dengan memberikan protein hewani. Pembagian dilakukan langsung saat panen agar manfaatnya dirasakan warga,” tegas Herman.
Menurutnya, program seperti ini harus terus dilanjutkan dan diperkuat, terutama karena melibatkan unsur masyarakat dan lembaga desa secara aktif. “Semoga ke depan pengelolaan ikan nila semakin maju dan tidak berhenti sampai di sini,” tambahnya.
Herman juga menyampaikan penghargaan kepada penyuluh serta petugas dari Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Sumedang yang selama ini mendampingi para peternak ikan di Jatinangor. Peran pendampingan dinilai sangat penting untuk menjamin kualitas dan pertumbuhan ikan yang sehat.