Nakes di RS Al Ihsan Kewalahan Tangani Pasien Covid-19

Nakes di RS Al Ihsan Kewalahan Tangani Pasien Covid-19
PENGHORMATAN TERAKHIR : Mobil jenazah yang mengangkut almarhum dr Ade Barsya diberikan penghormatan oleh sejumlah tenaga kesehatan RS Al Ihsan saat meninggalkan rumah sakit usai dipulasara, kemarin.(ISTIMEWA)
0 Komentar

SUMEDANGEKSPRES.COM – Banyaknya korban yang terpapar covid-19 membuat sejumlah tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al Ihsan Baleendah, Kabupaten Bandung kewalahan.

Jumlah pasien terus membludak, dan jumlah jenazah yang masuk instalasi jenazah rumah sakit tersebut naik hampir 300 persen.

“Kami sudah sangat kewalahan dengan banyaknya jenazah yang masuk ke instalasi kami dalam sebulan terakhir ini,” ungkap Kepala Instalasi Kerohanian dan Kamar Jenazah RSUD Al Ihsan Dr Ahmad Husaeni kepada wartawan, Senin (28/6).

Baca Juga:29 Pasien Covid 19 Kecamatan Tomo Dinyatakan SembuhLima Calon Siap Bertarung di Pilkades Cibiruhilir

Kalau biasanya, kata Ahmad, perhari rata-rata pihaknya memulasara 8 jenazah, sekarang rata-rata 24 jenazah. Dari jumlah tersebut, 70 persennya meninggal akibat Covid-19. “Banyaknya korban Covid-19 ini menjadikan para tenaga kesehatan disini harus jatuh bangun. Sudah tidak terhitung yang terpapar Covid, bahkan tujuh orang diantaranya dokter dan tenaga perawat meninggal karena Covid-19 ini,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, salah satu dokter senior yang meninggal dunia adalah dr Ade Barsya. Almarhum meninggal Senin (28/6) pukul 01.20 setelah seminggu dirawat akibat Covid-19. Banyak karyawan yang merasa kehilangan atas kepergian dokter yang pernah menjabat sebagai Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Al Ihsan itu.

Ironisnya, kata Ahmad, di tengah sibuknya mereka melayani pasien Covid-19, kesejahteraan mereka belum diperhatikan dengan baik. Hingga saat ini, masalah hak pensiun, tanggal mulai kerja (TMT) dan masalah pesangon belum selesai.

“Tanggal mulai kerja, pihak rumah sakit menghargai dari mulai tahun 2005 ke sini. Sedangkan kebanyakan karyawan bekerja sejak tahun 95-an. Artinya, masa kerja karyawan di bawah tahun 2005 dianulir secara sepihak,” ungkap Ahmad.

Semula ia berharap kehadiran Gubernur Ridwan Kamil ke rumah sakit tersebut beberapa waktu lalu, bisa juga membahas masalah tersebut, namun nampaknya tidak menjadi perhatiannya.

“Padahal sebelumnya kita sudah beberapa kali melayangkan surat ke Gubernur mengenai masalah karyawan ini, tapi nampaknya tidak diperhatikan,” keluhnya.

Dia juga berharap do’a dari masyarakat agar seluruh tenaga kesehatan rumah sakit tersebut mendapat lindungan Allah, dan menyelesaikan tugas berat ini dengan baik dan tuntas.

Baca Juga:Sempat Dibiarkan Lama Karena Disangka Terpapar CovidDishub Lakukan Penyemprotan Disinfektan

Berdasarkan informasi yang dihimpun, tujuh tenaga kesehatan yang meninggal dunia akibat Covid-19, masing-masing adalah :

0 Komentar