SUMEKS, Bandung – Pandemi Covid-19 memberikan dampak besar bagi kehidupan masyarakat. Pasalnya, selain sektor kesehatan yang mengalami kesulitan, perekonomian pun menjadi pincang akibat liarnya penyebaran virus Covid-19.
Pembatasan kegiatan masyarakat hingga dibatasinya akses keluar-masuk luar negeri, baik perorangan atau industri menjadi faktor menurunnya perekonomian nasional, bahkan dunia.
Sejak diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga berganti menjadi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), membuat pengusaha-pengusaha lokal gulung tikar. Karena, merasa kesulitan melakukan perniagaan di tengah kondisi saat ini.
Baca Juga:Kehadiran Sahrul Gunawan, Jadi Idola Pelajar dan NakesMeski Pandemi, Aturan Berlalu Lintas Tetap Dilakukan
Namun, kondisi pandemi bahkan pembatasan tak membuat seorang pria asal Bandung ini menyerah.
Pemilik Cafe Kopi RAWK.CIK, Wicky mengatakan, saat awal pembentukan kedainya itu dia tengah merasa berada di titik terendah dalam hidup.
“Secara perekonomian saya terdampak. Dulu sempet punya usaha jual baju Muslim dan bangkar karena Covid-19,” kata Wicky melalui panggilan telepon, belum lama ini.
Karena merasa sulit dalam kondisi pandemi Covid-19, Wicky mengaku, dirinya hanya mengandalkan garis takdir yang sudah ditentukan oleh Allah.
“Saya hanya bisa berharap kepada Tuhan, karena saya Islam saya berharap kepada Allah. Saya bertekad jual semua aset saya dan dibantu kawan-kawan yang gak ninggalin saya ketika kondisi terpuruk membuat kedai kopi,” tukasnya.
Wicky menerangkan, untuk awal berdirinya Kopi RAWK.CIK pada pertengahan Juni 2021, yang mana diketahui saat itu tengah gencarnya pengetatan PPKM di wilayah Jawa-Bali.
Kendati demikian, Wicky mengucapkan, dirinya tak mau pasrah dan menyerah. Sehingga, usahanya dalam berjuang bertahan hidup dituangkan menjadi kedai Kopi RAWK.CIK.
Baca Juga:Vaksinasi Pelajar Baru Tercapai 7 PersenHUT KPJ Jabar Diwarnai Pemberian SK Pengurus
“Nama RAWK.CIK sendiri saya ambil dari kata Rocker artinya keras. Kehidupan itu keras dan saya mau menjalaninya dengan Rawk. Kalau di Amerika penyebutan keren itu Cool, tapi buat yang levelnya lebih keren di atas Cool itu disebutnya Rawk,” imbuhnya.
Wicky berharap, dengan berdirinya kedai Kopi RAWK.CIK dapat membuat semangat dalam berjuang menghadapi kehidupan bukan hanya untuk dirinya melainkan juga bagi orang lain.
“Kalau sampai sekarang alhamdulillah pemasukan itu ada aja, walaupun belum bisa disebut untung banyak tapi syukuri,” ujar Wicky.