Dikatakan, untuk mewujudkannya, program pertama yang dilakukan yaitu membangun mentalitas. Jadi kalau mentalnya bukan mental pejuang kalau mentalnya sudah jatuh, apapun bantuan yang diberikan itu kurang tepat sasaran.
“Mudah-mudahan dengan langkah pertama saya dengan keliling jum’at dan menghadiri pengajian di masyarakat bisa membangun mentalitas masyarakat. Supaya terbangun tumbuh dan semangat dirinya kalau bagi yang beragama Islam adalah dengan meningkatkan iman dan taqwa,” katanya.
Kemudian, kata dia, program kedua ingin menjadikan Kelurahan Kota Kaler itu Kelurahan yang padat Zakat, infaq dan sedekah. Program ini sudah digulirkan pada waktu awal mengadakan Ta’lim aparatur Ketua RT dan RW di tingkat Kelurahan. Diantaranya, program Kencleng seminggu Rp 2000 per KK. Ini sudah bekerjasama dengan Baznas Kabupaten Sumedang yang sudah berkunjung ke Kelurahan Kota Kaler. Lalu, menyampaikan arahan arahan aturan-aturan bagaimana supaya gerakan sadar zakat di Kota Kaler ini betul-betul bisa menyentuh kepada semua lini.
Baca Juga:SMK PGRI 1 Sumedang Roll Model PTMTPackaging Tingkatkan Nilai Jual Produk
“Hal ini dilakukan pula kepada yang non muslim, karena ini bantuan kemanusiaan. Dimana sekarang para Ketua RT dan RW sudah menghidupkan kencleng di wilayahnya masing – masing. Hasilnya untuk warga Kelurahan Kota Kaler yang sama sekali tidak mendapatkan bantuan dari manapun bisa ditanggulangu Pemerintah Kota Kaler. Kencleng tersebut jadi dari kita oleh kita dan untuk kita,” jelasnya.
Untuk program ketiga, pihaknya akan banyak melakukan kerjasama dengan pelaku ekonomi yang besar. Disini ada dana sosialnya untuk membantu warga yang tidak mampu.
“Untuk ibu- ibu PKK dan Ibu – ibu rumah tangga akan kami bantu untuk berjualan online agar UMKM di Kota Kaler berjalan,” tegasnya.
Lanjut dia, program keempat Puskesos yang membantu masyarakat untuk pembuatan mengurus Jamkesda, KISS, KIP untuk kuliah. (ahm)