SUMEDANGEKSPRES.COM, Kota Bandung — Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil melepas Kafilah STQH Jabar untuk mengikuti STQH Tingkat Nasional ke XXVI Tahun 2021 di Kota Sofifi, Maluku Utara. Jumlah Kafilah Jabar ada sekitar 77 orang yang terdiri dari peserta, pembina, dan official.
Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– menargetkan Jabar menjadi juara umum, sehingga bisa melengkapi prestasi dari kontingen PON (Pekan Olahraga Nasional) Jabar yang sampai saat ini masih memimpin perolehan medali.
“Target kita juara umum. Mohon doanya selama seminggu lebih perhelatan ini membawa harapan yang luar biasa untuk mendampingi semangat atlet PON Jabar hari ini masih leading. Mohon doa dari media Jabar agar didoakan untuk juara umum di PON dalam hari esok dan Jumat. Tinggal dua hari lagi,” kata Kang Emil di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (13/10/2021).
Baca Juga:Sampah Tutupi Solokan Serma MuchtarKUNKER CIREBON Ziarah Makam Sunan Gunung Jati Hingga Creative Center Ahmad Djuhara
Jika dua event besar nasional itu bisa meraih juara umum, sesuai dengan visi Jabar untuk menjadi Juara Lahir Batin. Di mana prestasi di PON merepresentasikan juara lahir, dan STQH Nasional mewakili juara batin.
“Kami menitipkan semangat ini agar visi-misi Jawa Barat Juara Lahir Batin mudah-mudahan Allah kabulkan dengan kemenangan-kemenangan,” ucapnya.
“Saya ucapkan terima kasih. Kuncinya adalah pembinaan, makanya kita serius membina melalui LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran) melalui ibu ASDA II,” imbuhnya.
Kang Emil menitipkan beberapa pesan kepada Kafilah Jabar yang akan berangkat ke Maluku Utara. Pertama adalah tetap menjaga protokol kesehatan agar bisa tetap sehat dan terhindar dari COVID-19.
“Alhamdulillah COVID sudah surut, titip jangan mengabaikan protokol kesehatan karena akan berinteraksi dengan banyak orang yang tidak kita kenal. Para pembina, pelatih, agar mengingatkan kafilah agar disiplin,” tuturnya.
Kang Emil juga berpesan kepada Kafilah Jabar untuk selalu ramah kepada tuan rumah. Karena menurutnya, ciri khas itu juga yang membuat masyarakat Jabar banyak diterima di daerah lain.
“Saya titip khas Jawa Barat harus ramah kepada tuan rumah. Itulah kenapa rakyat Jawa Barat diterima baik di tempat di luar Jawa Barat karena selalu menjaga akhlak, menjaga adat,” katanya.