Perjuangan Mashurin di Perantauan, 30 Tahun Tinggalkan Rumah Demi Jadi TNI

Perjuangan Mashurin di Perantauan, 30 Tahun Tinggalkan Rumah Demi Jadi TNI
Mashurin (tengah) beserta keluarga dan kepala desa berfoto bersama dengan Ketua Yayasan Abadi Bina Mentari Kabupaten Sumedang, Dera Renda (kanan) sebelum berangkat pulang. (Foto: ISTIMEWA)
0 Komentar

“Kata warga sana beliau pernah kerja untuk bangun jembatan. Cuman tidak lama karena sering melamun,” terangnya.

Merasa iba dengan melihat kondisinya, akhirnya Dera pun membawa Mashurin dengan harapan dapat kembali pulih dari sakit kejiwaannya.

Bahkan, sesampainya di Sumedang, Mashurin langsung dibawa ke Klinik kejiwaan yang berada di Desa Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang.

Baca Juga:Warga Keluhkan Parkir Truk SemrawutPenggantian Perangkat Desa Ada Aturannya

“Setelah mendapat penanganan dari spesialis kejiwaan, pa Mashurin ini mulai ada perkembangan baik. Dan ingatannya berangsur pulih, sehingga akhirnya kami pun mendapat informasi terkait dirinya dan kampung halamannya,” ungkap Dera.

Setelah mendapat informasi yang cukup, Dera yang tergabung kedalam persatuan supir ambulan se-Indonesia ini pun langsung menyebarkan informasi terkait Mashurin yang sudah 30 tahun meninggalkan rumahnya.

“Setelah saya kirim di group WA, akhirnya ada yang mengenalinya dan menghubungi saya. Dia dari Lombok, dan kepala desa nya yang menghubungi saya langsung,” paparnya.

Akhirnya titik terang pun kembali menerangi masa depan Mashurin. Sang Kepala Desa beserta perwakilan dari keluarga akan datang ke Kabupaten Sumedang untuk menjemput Mashurin.

Setelah tiba di Sumedang, Kepala Desa Kembang Kerang, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Yahya Putra, mengaku tak kuasa melihat pertemuan adik kakak yang telah terpisah selama puluhan tahun tersebut.

“Pa Mashurin ini meninggalkan anak yang dulu itu usianya masih 3 tahun. Dan sekarang sudah menikah, bahkan punya 2 anak. Jadi pa Mashurin ini sekarang sudah punya cucu,” kata Yahya.

Yahya pun menerangkan, jika selama pa Mashurin meninggalkan rumah, warga di desanya memiliki beragam anggapan. Ada yang berpikir jika Mashurin telah meninggal, ada juga yang berpikir masih hidup.

Baca Juga:Diduga King Kobra, Ular Gegerkan WargaKelompok Tani Siap Olah Ubi Hutan Jadi Bahan Makanan

“Karena sudah terlalu lama pergi dan tidak pernah ada berita apa-apa. Yang jelas sekarang keluarganya disana sangat bahagia mendengar kabar tentang kondisi anaknya itu,” terangnya.

Selain itu, Yahya pun turut menerangkan kondisi keluarganya yang berada di kampung halaman. Dimana, selain merupakan keluarga kurang mampu, saat ini kondisi orang tua nya pun tengah mengalami sakit.

“Tapi mereka senang mendengar kabar pa Mashurin ini. Bahkan, anak perempuannya ini yang membiayai perjalanan kami untuk menjemput pa Mashurin,” tandasnya.

0 Komentar