SUMEDANGEKSPRES.COM, Surian – Wilayah Desa Wanajaya Kecamatan Surian ditunjuk menjadi kawasan pilot project integrated farming kacang kedele. Seluas 30 hektar akan menjadi lahan untuk pengembangan program tersebut.
“Rencana lahan seluas 30 hektar di Desa Wanajaya akan menjadi pilot project integrated farming kacang kedele. Semuanya tersebar di tiga kelompok tani. Masing-masing Cijeruk, Pasir Cina dan laban,” ujar Kepala Desa Wanajaya Erwan Riswanto kepada Sumeks, Minggu (12/12).
Dikatakan, khusus untuk di kelompok Cijeruk ada 10 hektar lahan integrated farming. Dimana, disana terdapat kelompok peternak sapi, ikan, petani jeruk lemo dan vaneli yang sudah terpusat.
Baca Juga:Pembangunan Saung Lesehan Kuliner DipertanyakanRamai Diperbincangkan, Anak Usia 8 Tahun Dipaksa Pria Dewasa
“Wilayah Wanajaya sendiri merupakan hamparan areal pesawahan dengan potensi air melimpah meskipun musim kemarau,” jelasnya.
Dijelaskan, alasan Pemkab menunjuk wilayah Desa Wanajaya untuk menjadi sentra kedele, karena Wanajaya sebagai lokus kedelai.
Disamping kebutuhan air mencukupi, catatan sejarah juga menyebutkan 15 tahun kebelakang pernah panen raya kedelai.
Dia menyebutkan, para petani sangat antusias. Mereka ingin mencoba merubah pola tanam yang selama ini sawahnya selalu ditanami padi, sekarang dirobah dengan menanam kedelai. Tujuannya tiada lain untuk menyuburkan tanah.
“Saat ini sebanyak 35 orang petani sudah mendaftar dan terorganisir melalui kelompok tani. Mereka mempunyai luasan areal yang berbeda,” jelasnya.
Erwan menekankan, kedepan Pemdes Wanajaya disamping akan meningkatkan hasil pertanian, juga akan mengentaskan kemiskinan dengan pola bertani moderen.
Dia memaparkan, hal itu merupakan peluang besar, karena wilayah Surian sebagai penyangga kawasan BUTOM yang akan menjadi kawasan industri.
Baca Juga:Kelurahan Situ Melaksanakan Perbaikan jalan LingkunganKeuntungan Program Triple Untung dan Signal
“Ini merupakan inovasi rekayasa pertanian dengan pola tanam kedelai (palawija) dengan konsep integrated farming. Dengan upaya peningkatan ketersediaan komoditas di pasar dalam kualitas lebih terstandarisasi. Sehingga, pengusaha tahu dan tempe di Sumedang tidak tergantung ke kacang impor,” jelasnya.
Dia pun menegaskan, dinamika masyarakat Desa Wanajaya dan semangat kuat petani harus direspon lebih kuat oleh Pemdes. Oleh karena itu, selain sektor pertanian, juga perikanan atau budidaya ikan harus menjadi pilihan. Karena, Desa Wanajaya pada tahun 2020 dipilih sebagai Desa Tangguh oleh Polres Sumedang. (atp)