“Pembiayaannya, CSR PT. PLN UPP JBT dan Telkom University sebagai penyandang dana. Namun, Telkom University di samping menyandang dana juga mendesain dan membuat mesin pembuatan opak ketan,” ujarnya.
Dikatakan, semua mesin yang hibahkan oleh Telkom University telah didaftarkan dan memiliki sertifikat kekayaan intelektual. Tapi, teknologi yang dipakai adalah teknologi ATM (amati, tiru dan modifikasi). Walaupun sudah didaftarkan dan mendapatkan sertifikat kekayaan intelektual.
Dia pun berharap sumbangan peralatan dan mesin bagi komunitas perajin opak ketan, pertama dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya perajin opak ketan dan umumnya masyarakat desa, termasuk PAD nya. Kedua, diharapkan desa mulai melek akan teknologi. Sehingga, pada tahap selanjutnya pihak Telkom University akan mendampingi pemasaran onlinenya dengan pemasaran digital.
Baca Juga:Pengelolaan Burnong Masih PolemikPos Pam Buka Layanan Vaksinasi
Selain itu, kata Rosad, pihaknya juga akan membantu produksi mangga gedong gincu menjadi produk turunannya dalam bentuk tepung siap seduh menjadi minuman sehat bervitamin C alami. Tapi itu masih dalam tahap ujicoba.
“Insya Allah mesin untuk penelitiannya sudah tersedia lengkap. Tapi kita memerlukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal,” jelasnya. (atp)