Produksi Emping Terkendala Hujan

Produksi Emping Terkendala Hujan
Para perajin emping saat memproduksi emping melinjo di Desa Cipamekar Kecamatan Conggeang, kemarin. (Net/Illustrasi)
0 Komentar

SUMEDANGEKSPRES.COM, Conggeang – Produksi emping melinjo di Kecamatan Conggeang saat ini terkendala musim hujan. Pasalnya, dalam melakukan penjemuran emping melinjo tidak dapat maksimal.

Seperti disampaikan seorang produsen emping Top Sari di Desa Cipamekar Kecamatan Conggeang Iis Yunia kepada Sumeks, Senin (27/12).

“Musim hujan cukup mengganggu produksi emping, terutama terkendala dalam penjemuran yang tidak maksimal,” ujar Iis.

Baca Juga:Maksimalkan Hilirisasi Industri, Menko Airlangga: Pemerintah Dorong Kemitraan yang Saling MenguntungkanJalan Kabupaten Amblas, Mobil Sulit Melintas

Adapun saat musim hujan, kata Iis, pengeringan emping melinjo biasanya ‘digarang’ dengan memakai open atau kompor. Namun, kualitas emping yang dihasilkan tidak sebagus saat dilakukan pengeringan dengan sinar matahari.

“Emping melinjo mentah dan tipis yang dihasilkan dengan pengeringan open tidak putih bersih, tapi agak merah. Namun, kualitas rasa tetap sama. Tapi, untuk emping melinjo yang agak tebal tidak terpengaruh kualitasnya,” jelasnya.

Menurutnya, pemasaran emping melinjo sendiri dari berbagai jenis dan rasa tidak terpengaruh cuaca. Permintaan pasar tetap sama seperti saat musim kemarau.

“Emping tetap laku seperti biasa, tidak terpengaruh cuaca. Permintaan pasar pun tetap sama. Bahkan, pada momen momen tertentu meningkat, ” jelasnya.

Dikatakan, emping Top Sari sendiri telah dipasarkan ke berbagai daerah di Jawa Barat. Seperti, Cirebon, Subang, Karawang dan lainnya.

“Biasanya, para reseller datang dan membawa dari kami dalam ukuran bal untuk dijual ke berbagai daerah di Jawa Barat,” pungkasnya. (atp)

0 Komentar