SUMEDANGEKSPRES.COM, Kota – Selain Gunung Kunci dan Palasari yang merupakan peninggalan Belanda, tidak diduga Sumedang juga memiliki gua dan tebing peninggalan lainnya, yang tersembunyi di Desa Boros, Kecamatan Tanjungkerta.
Menurut informasi warga setempat gua, tersebut merupakan buatan manusia yang dibuat sejak tahun 1939, yang usut punya usut di dalam tebing yang dibuat gua tersebut ada emasnya.
Namun, itu konon dan isu yang beredar di masyarakat setempat, realitanya tebing dan gua ini lebih cocoknya bisa dijadikan tempat wisata, salah satunya digemari oleh penggiat alam.
Baca Juga:Golkar Dengan Modal Semangat Baru dan Pengurus Baru Menuju Pileg, Pilpres dan Pilkada 2024Razia Tempat Karaoke, Polisi Tes Urine Pengunjung
Karena di tebing tersebut sudah ada jalur panjat tebing yang dibuat oleh salah satu penggiat alam bebas di Sumedang, yakni Plester Sumedang pada awal tahun 2021.
Selain itu, terdokumentasi Panji Petualang dari MTMA Hunter sudah menjamah ke sana dan dilakukan tempat syuting mereka pada Maret 2020 silam.
Salah satu penggiat olahraga petualangan dari Divisi Panjat Tebing Sumedang, Bambang Dea Pamungkas dan rekannya, sengaja berlatih di sana agar lebih fresh.
“Agenda kita bersama rekan-rekan semanjat, sekali-kali dalam sebulannya agar tidak jenuh kita mencoba jalur panjat di tebing salah satunya di tebing angsana ini,” jelasnya kepada Sumeks belum lama ini.
Di Tebing dan Gua Angsana, Bambang juga menuturkan, tempat tersebut merupakan aset desa untuk dikembangkan menjadi wisata.
“Sebenarnya ini potensi tapi untuk akses lumayan jauh dari kota, kita harus menempuh sekitar 1 jam setengah mencapai lokasi karena lokasi ini perbatasan dengan kecamatan Buahdua,” sambungnya.
Tapi apa daya, di daerah perbatasan itu juga ada tempat wisata yang dulu pernah viral, yakni Situ Biru Cilembang dan lokasi tebingnya dekat dengan lokasi tersebut.
Baca Juga:Galudra Tuntaskan Semua Program PemerintahApdesi dan Pemerintah Kecamatan Cimalaka Rencanakan Persiapan Musrenbangdes
“Mungkin kembali lagi ke aparat dan warga setempat desa yang memiliki potensi wisata ini, agar lebih berkembang karena kami penggiat panjat tebing hanya bisa semampunya saja dan sebagai hobi,” tandasnya. (asg)