CICALENGKA – Memasuki lembaran baru tahun 2022, Wakil Bupati Bandung, Sahrul Gunawan ungkapkan harapannya untuk Kabupaten Bandung.
Saat diwawancarai usai menghadiri gebyar Vaksin Merdeka Anak yang diinisiasi oleh Polri di SDN Tenjolaya 1 dan 2, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Sahrul mengaku, untuk resolusi pada 2022 ada beberapa yang perlu dibenahi.
“Ada beberapa pembenahan yang harus dilakukan, kemudian juga bagaimana pengelolaan serta evaluasi dari yang sudah ada,” kata Sahrul, Kamis (6/1).
Baca Juga:Jalan Amblas di Lingkar Barat TerbengkalaiDewan Dukung Adanya Gerbang Tol di Perbatasan Conggeang Buahdua, Tingkatkan Ekonomi Masyarakat
Sahrul berujar, pada 2023 nantinya diharapkan ada anggaran yang dapat digunakan untuk penataan-penataan wilayah Kabupaten Bandung.
“Penataan-penataan seperti yang sudah pernah saya sampaikan wacananya itu adalah pembenahan pasar,” ujarnya.
“Saya kira dengan nanti di Banjaran itu kita bikin BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) dan nantinya ada pihak kedua dibenahi, everybody happy,” tambah Sahrul.
Diketahui, aturan BLUD tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) nomor 79 tahun 2018.
BLUD merupakan sistem dari apa yang diterapkan oleh unit pelaksana teknis dinas atau badan daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mempunyai fleksibilitas dalam pola pengelolaan keuangan sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan daerah pada umumnya.
“Di situ juga ada elemen-elemen masyarakat yang berkepentingan terhadap pengelolaan pasar, terminal dan saya kira ini jadi etalase. Insya Allah tiga tahun bisa selesai,” imbuhnya.
Dalam pemaparannya, Sahrul menuturkan, apabila nantinya pengelolaan BLUD di Baleendah dapat berjalan dengan baik sistemnya, maka tidak menutup kemungkinan untuk pasar-pasar di daerah lain dapat diterapkan juga.
Baca Juga:PDPM: Wawasan Perlindungan Anak DiperlukanPemerintah Tingkatkan Sinergi untuk Menekan Penyebaran Covid-19
“Saya kira itu yang perlu jadi perhatian dan banyak hal yang perlu diperbaiki. Kemudian juga bagaimana kita masih miris dengan anak-anak usia SMP dan SMA ini tidak melanjutkan sekolah, seperti di Rancabali, daerah perbatasan,” ucap Sahrul.
“Ini yang perlu jadi perhatian dan perlu kita tingkatkan nantinya, bahwa pendidikan ini sangat-sangat penting,” tutupnya. (kos)