SUMEDANG.JABAREKSPRES.COM – Pemerintah Desa Palabuan Kecamatan Ujungjaya terus berupaya mencegah terjadinya banjir menjelang puncak musim penghujan. Pasalnya, banjir akan menerjang pemukiman dan pesawahan milik warga di wilayah Desa Palabuan
Pemdes Palabuan sendiri telah mengajukan pembuatan embung di wilayah hutan yang merupakan asal air mengalir ketika hujan deras.
Dilansir Wikipedia, Embung adalah cekungan yang digunakan untuk mengatur dan menampung suplai aliran air hujan serta untuk meningkatkan kualitas air di badan air yang terkait (sungai, danau).
Baca Juga:Limbah Tahu Disulap Menjadi Gas MetanaWaduk Jatigede, Hasilkan Produk Bahan Dasar Ikan
Kepala Desa Palabuan Nana Supriyatna menuturkan, menjelang puncak musim hujan, pihaknya telah mengajukan pembuatan embung di hutan. Sebab, banjir yang rutin terjadi tiap tahun asalnya dari hutan.
“Embung akan mengurangi banjir ke pemukiman dan sawah di wilayah Desa Palabuan. Selain itu, juga akan berfungsi sebagai sumber air bagi sawah saat musim kemarau,” ujar Nana kepada Sumeks, Kamis (13/1).
Dikatakan, saat puncak musim penghujan yang mungkin terjadi sebentar lagi, beberapa wilayah desa di Kecamatan Ujungjaya menjadi langganan banjir. Diantaranya, Desa Kudangwangi, Palabuan, Sukamulya dan Keboncau.
“Di Desa Palabuan sendiri musim penghujan tahun 2021 lalu, banjir menerjang satu dusun, yaitu Dusun Balerante dan pesawahan. Di jalan Cijelag Cikamurang Blok RM Lince, air setinggi lutut orang dewasa,” paparnya.
Dia menjelaskan, di Dusun Balerante saat banjir terjadi memaksa warga melakukan evakuasi barang-barang berharga dari rumah mereka. Warga pun harus mengungsi ke keluarganya.
“Kasihan warga kalau banjir, kasur dan sebagainya harus diangkut dari rumah,” jelasnya.
Dia pun mengharapkan usulan pembuatan embung segera terealisasi. Embung sangat diharapkan bisa mengurangi banjir yang terjadi. (atp)