SUMEDANG.JABAREKSPRES.COM – Adalah Gunung Ciremai, gunung tertinggi di Jawa Barat yang memiliki ketinggian 3.078 mdpl, tidak heran menjadi tempat favorit para pendaki.
Secara administratif, gunung ini berada di wilayah Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka serta termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ceremai (TNGC).
Setiap tahun, ratusan pendaki dari berbagai wilayah berusaha ingin menaklukkan puncak gunung yang menjadi legenda di wilayah Jawa Barat itu.
Baca Juga:Kuntilanak Biru, Jenis Kunti Paling MenyeramkanSuara Peralatan Dapur Dipercaya Dapat Mengembalikan Orang yang Diculik Wewe Gombel
Di balik tingginya puncak gunung yang memikat para pecinta alam, Gunung Ciremai juga memiliki banyak cerita yang menjadi penghias keperkasaannya.
Cerita keindahan alam, udara yang sejuk, satwa liar yang masih bertahan, hingga cerita mistis, banyak dibicarakan oleh orang-orang yang pernah menginjakkan kakinya di Gunung Ciremai.
Lukas Priyatno misalnya, pengalamannya mendaki Gunung Ciremai di tahun 1996 bersama empat temannya, menjadi pengalaman yang tidak mudah dilupakan selama masa hidupnya.
Lukas yang waktu itu masih duduk di sekolah menengah pertama, berangkat mendaki Gunung Ciremai dengan modal nyali anak muda.
Bersama Raya, Hildan, Zaki, dan Fajar (mereka berempat bukan nama sebenarnya) berniat mendaki gunung tanpa ada seorang pun dari mereka yang memiliki pengalaman pernah mendaki gunung.
“Berawal dari ajakan Zaki yang memiliki tenda bapaknya, lalu Gunung Ciremai dipilih atas saran dari Fajar yang kebetulan rumahnya dekat gunung,” ujar Lukas mengawali ceritanya di kanal Lentera Malam.
Saat itu suasana Idul Fitri, jadi anak-anak sekolah memiliki waktu liburan cukup panjang, dan ide mendaki gunung akan menjadi pengalaman menarik bagi mereka.
Baca Juga:Mentri PPPA Setuju Herry Wirawan Dapat Hukuman Mati dan Kebiri KimiaUcapan Arteria Dahlan Sulut Kemarahan Orang Sunda, DKS Sumedang: Sikap RK Sudah Tepat
Untuk menambah seru, maka Lukas memutuskan untuk mengajak Hildan dan Raya yang tinggal di Jakarta untuk bergabung.
Gayung bersambut, ternyata ajakan untuk naik gunung, disanggupi dua sahabatnya yang langsung meluncur ke Kabupaten Kuningan.
Hari Kamis, semuanya sudah berkumpul di rumah Fajar, lima orang remaja tanggung ini berbincang-bincang untuk perjalanan menaiki puncak gunung yang belum pernah mereka lakukan.
Sampai pada akhirnya Lukas menanyakan tentang izin dari orang tua masing-masing tentang perjalanan menaiki puncak gunung tersebut.