SUMEDANGEKSPRES.COM, WADO – Melihat potensi yang ada di beberapa wilayah dataran tinggi Kecamatan Wado, salah satunya Desa Ganjaresik, penghasil kopi jadi salah satu produk andalan para petani di desa tersebut.
Oleh karena itu, untuk mengembangkan produksi kopi di Kecamatan Wado, perlu ada dukungan alat untuk pengeringan kopi. Pasalnya, di wilayah yang berada pada elepasi lebih dari 800 mdpl, saat ini tengah menggeliat produksi kopi. Bahkan kopi yang dihasilkan sudah sampai ke luar daerah, seperti Bandung dan Jakarta.
“Untuk daerah Ganjaresik saat ini kopinya sudah terkenal. Untuk memaksimalkan produksinya, maka kita harus suport para petani dengan alat pengering kopi,” kata Camat Wado H Sutisna, belum lama ini.
Baca Juga:Raih Penghargaan Baznas, Menko Airlangga Didaulat Jadi Tokoh Zakat NasionalSinggung Masyarakat Sunda, Arief Rangga: Arteria Dahlan Harus Segera Minta Maaf
Rencananya, kata dia, pihaknya akan mengajukan proposal kepada pemerintah daerah Sumedang ataupun provinsi untuk pembuatan bangunan dan alat pengering kopi. Dengan begitu, petani bisa menerima manfaat lagsung dari bantuan tersebut.
“Nanti kita akan ajukan proposal, agar pihak terkait memfasilitasi petani dengan alat pengering kopi,” ucapnya.
Sutisna menyebutkan, di wilayah Ganjaresik dan sekitarnya, suhu udara cukup dingin. Hal itu menjadi salah satu kendala bagi para petani untuk memaksimalkan produksi kopi.
“Di wilayah sentral kopi, suhu udaranya dingin, jadi saat proses pengeringan hasilnya kurang maksimal. Tapi kalau menggunakan alat, kami yakin proses pengeringan bisa maksimal dan cepat,” katanya.
Dikatakan, Wado harus jadi sentral kopi yang punya ciri khas tersendiri, bahkan kualitas kopi harus selalu dipertahankan.
“Saat ini kualitas kopi di kaki gunung cakra sudah tidak usah di ragukan lagi, oleh sebab itu kualitasnya harus tetap dipertahankan,” kata dia. (eri)