Minyak Goreng Langka, Pengusaha Tahu Sumedang Harus Kehilangan Laba

Minyak Goreng Langka, Pengusaha Tahu Sumedang Harus Kehilangan Laba
Ervan, seorang pengusaha tahu sumedang sedang membersihkan wajan sebelum menggoreng tahu sumedang. (KEGGA KEGGYAN/SUMEKS)
0 Komentar

Sumedang, KOTA – Langkanya minyak goreng di pasaran membuat pengusaha tahu di Sumedang menjerit. Sebab, harga minyak yang tak stabil dan stoknya yang cukup langka.

Salah seorang pengusaha tahu di Sumedang, Ervan, menjelaskan kelangkaan minyak tersebut berdampak bagi usaha miliknya. Dia mengaku kehilangan laba semenjak minyak goreng sulit.

“Sulit sekarang beli minyak goreng, kita dibatasi pembeliannya. Padahal, untuk memproduksi tahu Sumedang saya menghabiskan 14 sampai 15 kilogram minyak setiap harinya,” ucap Ervan saat diwawancarai di kedai tahu miliknya yang berada di jalan 11 April, Kamis (10/2).

Baca Juga:Produsen Batasi Minyak Goreng ke Pengecer di SumedangJelang Pilkada, Bawaslu Audiensi ke Wakil Bupati Sumedang

Ervan mengaku pembelian minyak saat ini dibatasi sehingga tak bisa membeli dalam sekala besar, baik minyak curah atau minyak kemasan.

“Kalau beli di mini market perorangan hanya boleh membeli 2 kilogram saja. Jadi, kadang kita bergantian datang ke mini market yang di depan agar bisa membeli minyak itu juga kalau minyaknya ada,” tandas Ervan.

Walaupun pemerintah telah menetapkan harga minyak namun nyatanya dilapangan harga minyak masih belum seragam.

“Ya minya sulit itu setelah pemerintah menetapkan harga 14.000 per kilogram. Kalau saya beli di mini market memang harganya 14.000 tapi kalau di pasar beda beda, bahkan ada yang mencapai 20.000 perkilonya,” jelas Ervan.

Masih, kata Ervan, dirinya terpaksa tidak menaikan harga jualannya lantaran jika dinaikan pembeli bisa kapok membeli tahu di tempatnya.

“Kalau penjual tahu yang lain sudah menjual 700, kalau disini masih tetap 600 jadi ya laba saya berkurang,” jelas Ervan.

Ervan berharap pemerintah bisa mengatasi langkanya minyak saat ini karena bukan dirinya saja yang merasa dirugikan akibat mahal dan langkanya minyak di pasaran. (kga)

0 Komentar