sumedang, CISITU – Pengusaha tahu mulai kebingungan pasca kenaikan harga kacang kedelai yang semula Rp.10.000, jadi Rp.11.000 setiap kilogramnya. Kenaikan harga kacang kedelai yang baru sekitar dua pekan ini membuat pengusaha tahu harus mengalami penurunan omset.
Seorang pengusaha tahu di Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang, Juanda menyebutkan, naiknya harga kacang kedelai dari semula Rp10.000, cukup berdampak kepada penghasilan. Selain itu, untuk mempertahankan kuantitas agar pelanggan tidak kecewa pihaknya juga harus berpikir keras.
“Kalau bahan baku tahu mengalami kenanikan, tentu saja ada penurunan omset. Sebab, kita tidak mungkin menurunkan kualitas dan kuantitas dari tahu tersebut, tanpa menjaga mutu dari tahu tersebut maka konsekuensinya harus kehilangan pelanggan,” kata Juanda kepada Sumeks saat dijumpai di kiosnya, Kamis (17/2).
Baca Juga:Jalan Kebonkol Macet, Warga Minta SolusiAreta Balqis, Dari Hobby Hingga Berprestasi
Saat ini, dirinya masih bertahan menjual tahu dengan bandrol Rp.600/buah. Sebab, dengan menaikan harga pihaknya masih belum berani dan resikonya itu sangat berdampak kepada keberlangsungan usahanya.
“Terus terang kita belum berani menaikan harga tahu atau menurunkan ukuran tahu. Karena, resikonya itu kita akan kehilangan pelanggan,” kata Juanda.
Dia menilai, tahu itu merupakan salah satu menu makanan favorit untuk kalangan menengah ke bawah. Jadi pengusaha tahu harus menyesuaikan harga tahu dengan perekonomian konsumen.
“Hampir 90 persen, konsumen hanya kalangan masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah,” ucap Juanda.
Tak hanya kacang, pengusha tahu juga harus terkena imbas dari kelangkaan minyak goreng. Dengan tidak adanya minyak goreng, pengusaha tahu tidak bisa menjual tahu yang matang atau tahu goreng.
“Belum lagi sekarang minyak yang langka, jadi kami harus mencari orderan minyak kemanan-mana,”kata dia. (eri)