sumedang, BANDUNG – Kabupaten Bandung kini memiliki Mall Pelayanan Publik (MPP) terbesar di Jawa Barat.
Sebagai anggota DPRD Propinsi Jawa Barat, Hj Thoriqoh Nashrullah Fitriyah ST MESy mengaku bangga sekaligus mengucapkan selamat atas berdirinya gedung MPP bernama Munara 99 itu.
Dia juga mengaku senang karena Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB)Tjahjo Kumolo telah meresmikan Mal Pelayanan Publik (MPP) yang terletak di Soreang, Kabupaten Bandung, belum lama ini
Baca Juga:Kedelai Mahal, Tempe dan Tahu Hilang di PasaranPembelajaran Online Berdampak Buruk Bagi Mental Siswa
“Ya tepatnya tanggal 8 Desember 2021 lalu, MPP di Soreang Kabupaten Bandung itu diresmikan Menteri. Saya mengucapkan selamat karena gedung tersebut disebut-sebut sebagai mal pelayanan publik terbaik dan terbesar di Jawa Barat,” ungkap anggota Komisi III DPRD Jabar ini, belum lama ini.
Peresmian gedung yang juga dihadiri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Bupati Bandung Dadang Supriatna itu merupakan prestasi tersendiri bagi Kabupaten Bandung.
“Jadi masyarakat Jawa Barat, khususnya Kabupaten Bandung tidak perlu ribet lagi dalam hal berbagai pelayanan. Terutama, pelayanan administrasi. Karena, semuanya sudah dapat kita temui di gedung ini Jadi tunggu apalagi, kita bisa menikmati mall pelayanan publik ini demi kemudahan pelayanan masyarakat Kabupaten Bandung,” paparnya.
Dia mengaku jika MPP saat ditinjaunya cukup membuatnya berdecak kagum.
“Gedung ini memang bagus, luas, bersih dan rapi. Sehingga, masyarakat Kabupaten Bandung punya rasa bangga atas berdirinya mall itu,” kata anggota dewan dari Fraksi PAN ini.
Rasa bangga yang dilontarkan Hj Thoriqoh juga diucapkan MenPAN RB Tjahyo Kumolo beberapa waktu lalu. Dalam kunjungannya saat meresmikan gedung itu, Menteri yang satu ini mengatakan dari 50 MPP yang ada, MPP di Kabupaten Bandung adalah yang terbesar di Jawa Barat.
“Kami ikut bangga di Kabupaten Bandung punya mal pelayanan publik yang paling megah dari 50 mal yang ada,” ungkap Tjahjo Kumolo.
Tjahyo KUmolo menuturkan pembuatan mal pelayanan publik dinilai dapat mempermudah proses pelayanan. Dari asalnya berceceran kini menjadi terpusat atau satu pintu. (aph/adv)