sumedang, JATINUNGGAL – Warga mengeluhkan akses jalan Wado – Jatinunggal – Bantarujeg yang masih sempit. Mereka mengharapkan adanya pelebaran jalan tersebut.
Setelah adanya akses jalan Lingkar Timur Bendungan Jatigede yang membentang menghubungkan antar Kecamatan Jatigede dan Jatinunggal, mobilitas di jalur akses jalan Wado- Jatinunggal – Bantarujeg semakin ramai. Sayangnya, akses jalan yang menghubungkan Sumedang – Majalengka via Bantarujeg itu masih sangat sempit dan kurang terawat.
Pantauan Sumeks, di sepanjang jalan tersebut sudah banyak terdapat lubang dan badan jalan bergelombang yang cukup membuat pengendara tidak nyaman. Keadaan tersebut sangat berpotensi menimbulkan kecelakaan dan kurang lancarnya mobilisasi masyarakat.
Baca Juga:Halte Binokasih Penuh CoretanPulang Sekolah, Siswa Berkeliaran di Tengah PPKM Level 3
Salah satu pengemudi asal Majalengka, Dani menyebutkan, kondisi akses jalan Bantarujeg-Wado memang terbilang sempit, apalagi saat ini telah dibuka jalan Lingkar Timur. Hal itu menambah jumlah kendaraan yang melintas di jalur Wado-Bantarujeg.
“Saya punya bisnis di daerah Wado, setiap hari saya melintas di jalur ini, dari Kadipaten via jalan lingkar timur. Tapi sayangnya di jalur Wado-Bantarujegnya kurang nyaman,” katanya kepada Sumeks, belum lama ini.
Dikatakan, jalur tersebut merupakan salah satu akses jalan ekonomi yang bisa menghubungkan antara Kabupaten Sumedang dan Majalengka.
“Jalur ini sangat ideal dijadikan jalan perlintasan ekonomi,” kata dia.
Dia pun berharap pihak terkait harus segera memperluas dan memaksimalkan akses jalan Wado-Bantarujeg, demi kepentingan masyarakat agar roda perekonomian terdukung oleh akses jalannya yang maksimal.
“Sepertinya akses jalan ini sangat efektif dijadikan penunjang untuk mendongkrak perekonomian masyarakat,” katanya.
Warga lainnya, Usep mengatakan akses jalan tersebut memang harus diperbesar. Namun harus melalui proses perencanaan yang matang, jangan sampai menimbulkan konflik dalam masalah pembebasan lahannya. Sebab, kalau akses jalan tersebut diperlebar harus ada lahan warga yang dibebaskan.
“Kalau jalan ini sudah lebar dan berfungsi sekelas jalan perkotaan, mungkin warga Jatinunggal juga bisa membuka usaha di pinggir jalan tersebut,” tukasnya. (eri)