sumedang, KOTA – Becak Motor yang dulu ramai digunakan oleh masyarakat kini menjadi sepi dan tidak di lirik lagi.
Pemilik becak motor (cator) di Sumedang Abah Amad mengaku sekarang peminat cator kurang dan jarang sekali penumpang yang menggunakan cator.
“Jarang sekarang mah a. Soalnya kalah sama ojek online ditawarin juga,” ujar Abah Amad kepada Sumeks, Jum’at (18/3).
Baca Juga:Tanaman Buah, Tingkatkan Ketahanan PanganWarga Minta Perbaikan Jalan Wado-Sumedang Dirombak Total
Amad mengatakan becak motor mungkin bukan pilihan lagi untuk orang-orang sekarang.
Dia pun mengaku sangat sedih akibat kondisi saat ini. Sebab, penghasilannya semakin hari makin menurun.
Dikatakan, biasanya kalau ramai itu Rp 80.000 per hari dan kalau tidak ramai biasanya sampai Rp.50.000,- perharinya.
“Sedihlah a, biasa mun ramai Rp80.000, tapi kalau biasa aja gak ramai ya Rp 50.000 perhari dapet,” ucapnya.
Amad menuturkan kalau tiap hari seperti ini mungkin akan sangat kewalahan. Karena, dirinya harus menghidupi anak serta cucu yang tinggal di rumahnya.
“Saya bakal kewalahan kalau terus kaya gini mah. Lagian ada anak cucu juga yang harus saya biayai,” tegas Amad.
Senada, pemilik becak motor lain, Dedi mengakui becak motor mulai kurang peminatnya. Ditambah dengan para ojek online yang mudah didapati oleh penumpang.
Baca Juga:Ketua PKS Sumedang: Evaluasi Akan Lahirkan Suatu Koreksi KebaikanApdesi dan Kades Dukung Lomba Senam Simpati
“Ya, sangat kurang peminatnya a, di tambah ojek online yang mudah lewat handphone atau gadget,” ujar Dedi.
Di Pasar Sumedang sendiri, meskipun banyak pengunjung yang berbelanja pun terkadang tidak melihat para pemilik cator sebagai alat transportasi.
“Jarang, terkecuali orang tua atau yang biasa naik cator a,” pungkasnya. (wly/job)