sumedang, CISITU – Para ibu rumah tangga di Dusun Bakom Desa Linggajaya, Kecamatan Cisitu menginginkan kampung wilayahnya menjadi kampung sentra panganan opak.
Pasalnya, sebagian besar warga Dusun Bakom, terutama para ibu rumah tangganya adalah perajin opak.
Kendati panganan opak banyak didapat di daerah lainnya di Sumedang, namun produksi opak hanya dilaksanakan oleh individu. Berbeda dengan di Dusun Bakom, opak hampir diproduksi oleh semua ibu rumah tangga.
Baca Juga:TNI Membereskan Tanah Pasca Longsor Kebonjati Gelar kegiatan Program Sekoper Cinta
“Produksinya pun kami setiap hari karena membuat opak sudah jadi lahan usaha kebanyakan warga kampung Bakom,” ujar seorang warga setempat Mimin kepada Sumeks, Senin (22/3).
Menurutnya, sebenarnya belum banyak yang tahu bahwa opak produksi Dusun Bakom sudah laku di pasaran. Karena, opak Bakom dipasarkan dari individu ke individu. Kalaupun dijual ke pasar belum ada label kemasan.
“Kemasannya hanya diplastikin polos, sehingga pembeli di pasar-pasar tak tahu bahwa opak itu diproduksi orang Bakom,” katanya.
Perajin lainnya, Eris mengaku usaha produksi panganan opak sudah dari turun temurun. Sampai saat ini produksinya mampu menghasilkan 4000 biji opak per minggu.
“Ya bervariasi per orangnya, kalau dijumlahin semua opak buatan warga Bakom bisa ribuan perharinya,” ungkap Eris.
Untuk harga, kata dia, opak Bakom dijual dengan harga relatif murah.
“Karena kami belum punya merek, jadi mungkin masih murah, paling tidak untuk satu bungkus yang berjumlah 100 biji opak saja kami hanya jual dengan Rp30.000. Itu biasanya untuk harga ke pasar,” ucapnya. (eri)