sumedang, KOTA – Akibat longsor yang terjadi di Jalan Raya Sumedang– Wado, tepatnya Desa Cikoneng Kulon Kecamatan Ganeas, membuat lalulintas di area tersebut terganggu.
Akibatnya, hampir setengah jalan tersebut ambrol, membuat lajur kendaraan harus bergantian dari kedua arah. Hal tersebut diutarakan warga setempat Asep saat berbincang dengan Sumeks, Senin (21/3).
“Sabtu kemaren longsornya (19/3), tingginya kira kira 5 meter,” ujar Asep.
Dikatakan, kini jalur dari kedua arah terganggu karena hanya bisa dilalui satu kendaraan roda empat saja. Akibatnya, selalu ada antrian kendaraan dari kedua arah.
Baca Juga:Terdampak Longsor, Kampung Cibueuk Ditinggalkan PenduduknyaBencana Alam Mengincar Pada Puncak Musim Hujan
“Ini sekarang ada warga yang bantu ngatur lalulintas biar mobil tidak berebut, kalau rebutan suka macet,” jelas Asep
Ditempat berbeda, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sumedang, Asep Ramdani menjelaskan longsor terjadi dengan ketinggian sekitar 5 meter dan panjang 10 meter . Selain itu, tepat di bawah jalan Provinsi tersebut juga terdapat gorong-gorong saluran air.
“Jadi karena intensitas air dari perumahan yang berada di seberangnya cukup besar, ditambah getaran kendaraan yang melintas baik ke arah Wado maupun ke Sumedang, sehingga terjadi longsoran,” kata Asep.
Asep menerangkan, BPBD Sumedang telah berkoordinasi dengan pihak PUPR Provinsi maupun PUPR Kabupaten Sumedang. Karena, dikawatirkan terjadi longsoran susulan di lokasi tersebut.
“Posisinya rentan sekali terjadi longsoran, karena daerah tersebut kerap dilintasi kendaraan, baik kendaraan ringan hingga sedang. Untuk itu, kami juga telah berkoordinasi dengan Dishub dan pihak kepolisian. Dan, jalur Sumedang-Wado dilakukan sistem buka tutup,” ujar Asep. (kga)