Bolsu Makanan, Kuliner Khas Rumahan, Dikenal ke Luar Sumedang

Bolsu Makanan, Kuliner Khas Rumahan, Dikenal ke Luar Sumedang
Makanan Bola Susu disajikan di rumah penjual bolsu Dede di Gang Malangbong RT 02 RW 04 Kelurahan Regol Wetan Sumedang Selatan. (ist)
0 Komentar

sumedang, KOTA – Bolsu adalah makanan manis yang terbuat dari tepung tapioka dan susu bubuk berasa yang disatukan menjadi bola-bola susu. Kuliner ini cukup dikenal di Sumedang, bahkan luar Sumedang.

Seperti disampaikan penjual bolsu Dede kepada Sumeks, Rabu (30/3).

Dia mengatakan, penjualan bolsu sangat diminati kalangan anak-anak dan remaja, baik di Sumedang atau pun diluar Sumedang.

“Makanan ini sangat diminati di Sumedang, bahkan sampai ke luar kota Sumedang,” ujar Dede.

Baca Juga:Kapolsek Jatinangor: Emak-Emak Jangan Tergiur Paket Lebaran BodongPondok Pesantren Adalah Charge Iman

Dikatakan, penjualan bolsu ini ketika bulan Ramadan akan lebih meningkat, apa lagi pada saat bulan Idul Fitri. Karena, makanan ini paling banyak diminati ketika hari-hari baik, seperti bulan Ramadan atau Idul Fitri.

“Kalau di hari seperti bulan puasa atau Idul Fitri mah, suka banyak yang pesen,” ucapnya.

Menurutnya, pembuatan bolsu ini dilakukan di rumahan dengan tangan sendiri dan tanpa ada bahan pengawet. Jadi bisa dikatakan bolsu ini asli buatan tangan orang Sunda asli.

“Jadi dibuatnya di rumah juga, dan dibuat dengan tangan saya sendiri,” katanya.

Diterangkan, proses penjualan Bolsu bisa dilakukan dengan COD atau bisa via jasa antar ojek online dengan tambahan ongkos kirim yang ditentukan oleh pihak ojek online itu sendiri.

“Bisa COD ketemuan atau bisa via ojek online. Dan, kalau untuk di kota bisa dipaketkan,” tandasnya.

Dede berharap tahun ini ada peningkatan penjualan yang lebih dari biasanya. Sebab, masa pandemi yang belum sepenuhnya berakhir.

Baca Juga:Jelang Ramadan, Masyarakat Terbentur Masalah Ekonomi: Serba Mahal dan LangkaPolda Jabar Larang Sahur On The Road

“Saya harap untuk tahun ini akan memiliki omset yang lebih baik dari tahun sebelumny. Karena, pandemi di tahun sebelumnya cukup merugikan,” pungkasnya. (wly/job)

0 Komentar