Pondok Pesantren Adalah Charge Iman

Pondok Pesantren Adalah Charge Iman
Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir saat memberikan sambutan dalam kegiatan pesantren kilat bagi para kepala desa, beberapa waktu lalu. (ist)
0 Komentar

sumedang, PAMULIHAN – Pendidikan di pondok pesantren diibaratkan ‘charger’ untuk mengecas semangat hidup setiap individu muslim.

Demikian diungkapkan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir usai menutup kegiatan Pesantren Kilat (Peski) bagi para Kepala Desa se-Kabupaten Sumedang Tahun 2022 di Pondok Pesantren Internasional Asy-Syifaa Wal Mahmudiyyah, belum lama ini.

“Kegiatan pesantren bagi para kepala desa ini benar-benar menambah semangat para Kades untuk bekerja sehingga serasa dicas lagi,” ujarnya.

Baca Juga:Jelang Ramadan, Masyarakat Terbentur Masalah Ekonomi: Serba Mahal dan LangkaPolda Jabar Larang Sahur On The Road

Dikatakan, meskipun waktunya sangat singkat, namun kegiatan Peski diharapkan dapat menguatkan nilai keagamaan para Kades sebagai pondasi dalam pembangunan.

“Dengan agama sebagai pondasinya, tentunya pembangunan akan lebih terarah. Ini sebuah ikhtiar agar etos kerja semakin meningkat lagi sehingga rakyat mendapatkan pelayanan terbaik dan bisa sejahtera,” kata Bupati

Ia pun mengingatkan segala yang dilakukan harus sungguh-sungguh dan harus mengikuti aturan yang berlaku sehingga bernilai ibadah sebagai bekal di akhirat.

“Tidak hanya urusan dunia tapi apa yang dikerjakan ini akan berdampak pada kehidupan nanti di akhirat. Itu intinya,” tuturnya.

Bupati juga berpesan kepada para kepala desa agar terus bersemangat dan kompak dalam menjalin koordinasi dan komunikasi.

“Apa- apa komunikasikan dan koordinasikan. Bagi saya semua kepala desa adalah ‘anak-anak Bupati’ yang harus dijaga, dilindungi, dikawal dan harus dimajukan. Kalau kompak, masalah apapun bisa kita hadapi bersama-sama. Harus saling menguatkan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Kamal Kecamatan Tanjungmedar Ucu saat memberikan testimoni di hadapan Bupati dan para kepala desa lainnya mengatakan dirinya merasa bersyukur dan bahagia bisa belajar di pesantren.

Baca Juga:Ridwan Kamil Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Mampu Capai 5,7 PersenUu Ruzhanul Ulum Ajak Masyarakat Jaga Kelestarian Sumber Air

“Ketika masuk perasaannya sangat berbeda, terasa tenang. Alhamdulilah ilmu-ilmu diberikan kepada kami di sini. Kami sangat bahagia. Mudah-mudahan kegiatan ini tidak hanya sekarang saja, ke depannya ada lagi,” ucapnya.

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut  Pengasuh Pondok Pesantren Internasional Asy-Syifaa Wal Mahmudiyyah, Abuya KH. M. Muhyiddin Abdul Qodir Al – Manafi, MA beserta jajarannya. (red)

0 Komentar