sumedang, KOTA – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Mahasiswa Sumedang melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Kabupaten Sumedang, Rabu (13/4).
Sebelum melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Sumedang, ratusan mahasiswa terlebih dahulu melakukan longmarch dari jalan Prabu Gesan Ulun hingga Kantor DPRD.
Ratusan mahasiswa yang berasal dari Kampus UPI, Unsap, Unwim dan Ikopin dengan tegas menolak terkait kenaikan harga BBM, kenaikan tarif PPN, kenaikan harga minyak goreng dan isu naiknya harga LPG. Kemudian, penolakan atas wacana Presiden hingga tiga periode.
Baca Juga:Dukung UMKM Tembus Pasar Ekspor, BRI Jalin Kerja Sama Bersama LPEIStop Bullying! Mari Cegah Bully Dengan Cara Ini
Aparat Kepolisian dan TNI ikut mengawal aksi mahasiswa tersebut untuk mengantisipasi terjadinya kericuhan
“Yang miskin tambah miskin, yang kaya makin kaya, setuju?,” teriak salah satu orator di depan Gedung DPRD.
“Setujuuuuuuu,” jawab ratusan mahasiswa.
“Minyak goreng ada tidak ?,” tanya orator
“Tidaaakkkkkk,” riuh jawab mahasiswa.
“Kawan-kawan di tengah kondisi Covid, pemerintah malah menaikan tarif PPN. Salah satunya berimbas pada harga sembilan bahan pokok, setuju tidakkkkkk kawan-kawan,” seru orator.
“Tidaaakkkk,” jawab mahasiswa secara serempak.
“Tuan dan tuan yang berada di dalam (gedung DPRD), kami tunggu sampai 15 menit. Kalau tuan tidak keluar menemui mahasiswa, maka kami yang masuk kesana,” ungkap orator lainnya.
“Kita berkumpul di depan gedung DPRD ini, sebab ada yang gagal, betuuuuul,” teriak orator.
Sebuah spanduk besar bertuliskan ‘GEDUNG INI DISEGEL, PEMILIKNYA RAKYAT’ terpampang di depan gerbang DPRD Sumedang.
Setelah berorasi lebih dari 2 jam, massa aksi pun akhirnya ditemui langsung Ketua DPRD Sumedang Irwansyah Putra untuk langsung beraudiensi.
Baca Juga:Mau Healing Tapi Tidak Punya Uang? Terapkan Healing Murah Meriah Dan Sederhana iniMahasiswa Tingkat Akhir Harus Tahu, Cara Hindari Stres Saat Skripsi
Sementara itu, Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto menegaskan pihaknya menurunkan 320 personel Polres Sumedang.
“Masih ada pasukan tambahan bila diperlukan setingkat kompi dari Kodim 0610/Sumedang, dan Satu kompi dari Yonif,” jelas Eko.
Eko juga menjelaskan seluruh area Alun-alun Sumedang ditutup, baik dari arah Kejaksaan maupun arah Mall Pelayanan Publik.
“Rekayasa lalu lintas dilakukan untuk mengantisipasi masa di luar mahasiswa yang bergabung dengan masa unjuk rasa yang memiliki niatan niatan tertentu untuk membuat situasi menjadi ricuh seperti yang terjadi di beberapa daerah,” pungkas Eko. (kga)