sumedangekspres – Bulan Ramadhan dikenal mengandung sejumlah keutamaan dan keistimewaan yang tidak akan didapat di bulan -bulan lain selain bulan ramadhan. Salah satu keutamaan bulan suci Ramadan yang diungkap dalam sabda Rasulullah SAW adalah dibukanya pintu pintu surga dan ditutupnya pintu neraka.
Dilansir dari detik.com, berikut bunyi riwayat hadits yang dikisahkan dari Abu Hurairah RA:
إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ ، وَفُتِحَتْ أَبُوَابُ الجَّنَةِ ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ
Artinya: “Ketika datang (bulan) Ramadan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu,” (HR Bukhari dan Muslim).
Baca Juga:Menyikat Gigi Sat Berpuasa? Ini Hukumnya menurut MUIKeutamaan Memberi Takjil Sesuai Hadits Rasulullah
Dalam redaksi lain pun disebutkan bunyi hadits serupa soal keutamaan Ramadan tersebut. Berikut bunyi haditsnya:
قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌمُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلًّ فَيْهَ الشَّيَاطَيْنُ فَيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ ألْفِ شَهْرٍ
Artinya: “Telah datang bulan Ramadan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu. Saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.” (HR Ahmad).
Dari kedua hadits di atas yang sama-sama menyebutkan kalimat pintu surga dibuka saat bulan Ramadan tiba. Lalu, sebenarnya apa maksud dari redaksi pernyataan pintu surga dibuka tersebut?
Makna keutamaan Ramadan dalam hadits di atas menurut Imam Besar Al Nawawi dalam Syarah Muslim mengisyaratkan bahwa Allah SWT memberi beragam kesempatan beramal bagi para hambaNya. Seperti, puasa Ramadan hingga salat tarawih di malam harinya.
“Allah SWT membuka berbagai macam ketaatan pada bulan Ramadan bagi para hambaNya yang tidak dijumpai pada selain bulan Ramadan,” bunyi keterangan Al Nawawi yang dari buku Ramadhan Bersama Nabi karya Rosidin.
Lalu menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menyebut, makna pintu surga yang dibuka bisa diartijan dengan artinya hati manusia yang terketuk mengerjakan amal sholeh selama bulan Ramadan. Hal itu pun yang kemudian menyebabkan pintu-pintu di surga mulai terbuka.
Sebaliknya, mengenai pernyataan pintu neraka ditutup dan setan dibelenggu dalam redaksi hadits tersebut juga memiliki makna yakni di bulan Ramadan, membuat hati manusia terketuk untuk menjauhi amal keburukan hingga pintu neraka tertutup dan setan dibelenggu.