Persoalan Sampah Parakanmuncang Belum Ada Solusi, Ganggu Pengunjung Pasar

Persoalan Sampah Parakanmuncang Belum Ada Solusi, Ganggu Pengunjung Pasar
Tumpukan sampah penuhi TPS Parakanmuncang karena dua container milik DLHK Kabupaten Sumedang rusak dan hingga kini belum mendapatkan perbaikan (ENGKOS KOSWARA/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, CIMANGGUNG – Kembali, berbagai jenis sampah didominasi plastik memenuhi Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Pasar Parakanmuncang yang berada persis di pinggir jalan, tepatnya di sekitar Desa Sindangpakuon Kecamatan Cimanggung.

Selain membuat kendaraan yang melintas tersendat, sampah juga mengakibatkan pencemaran dengan menimbulkan bau yang tidak sedap.

Sampah tersebut tidak kunjung habis. Pembeli pun jadi malas untuk belanja. Terutama, ke bagian utara pasar dekat dengan area tumpukan sampah.

Baca Juga:Waspada! Ada Tujuh Titik Longsor di Cigendel, Warung Ditutup Hingga Batas Waktu Tidak DitentukanTak Hanya Sampah, Bangkai Sapi Mengambang di Waduk Jatigede

Berdasarkan pantauan Sumeks di lokasi, sampah yang menumpuk di tempat pembuangan sampah sementara itu meluber ke jalan dan  tercampur air hujan.

Koordinator Pasar Parakanmuncang Cimanggung Amung menjelaskan terjadinya penumpukan sampah akibat dari adanya kerusakan bak (container) pengangkutan sampah dan hingga kini belum ada perbaikan.

“Lebih dari dua Minggu dua container pengangkutan sampah yang biasa stan by di TPS ini rusak dan belum ada perbaikan. Perbaikannya itu menjadi kewenangan pihak DLHK Kabupaten Sumedang,” terang Amung kepada Sumeks, Selasa (26/4).

Menurutnya, selama belum rusak, container pengangkutan sampah itu selalu stan by. Jika container sudah penuh langsung diangkut DLHK Kabupaten Sumedang.

“Biasanya sampah tidak sebanyak ini sebelum container itu rusak. Sekarang, sering ada tumpukan sampah semenjak dua container itu rusak,” jelasnya.

Salah seorang pembeli, Mimin, 47 warga Cimanggung mengaku tidak nyaman dengan adanya tumpukan sampah yang menggunung di Pasar Parakanmuncang. Sebab, bau menyengat serta pemandangan yang tidak sedap kerap kali terasa saat dirinya hendak membeli kebutuhan pokok di pasar tersebut.

Ia mengaku heran kenapa sampah tersebut selalu bertumpuk dan lambat diangkut oleh pemerintah atau pihak yang terkait mengurusi sampah. Seharusnya sampah-sampah tersebut segera diangkut demi kenyamanan para pembeli dan pedagang.

Baca Juga:Gubernur Jabar Resmikan Wisata Buricak BurinongJelang Lebaran 2022, Patung Cadas Pangeran Bersolek

Sementara itu, salah seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya mengaku sampah yang semakin menggunung menganggu aktivitas jual beli. Sebab, para pembeli jadi enggan untuk datang ke kios-kios yang dekat dengan lokasi sampah. (kos)

0 Komentar