Lestarikan Kearifan Lokal, Masyarakat Ciboboko Bentuk LAD

Lestarikan Kearifan Lokal, Masyarakat Ciboboko Bentuk LAD
Beberapa masyarakat Ciboboko Jatigede mengadakan acara di besisir Waduk Jatigede sebagai bentuk pelestarian budaya beberapa waktu lalu (HERI PURNAMA/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, JATIGEDE – Guna kembali membangkitkan rasa kepedulian dan kegotongroyongan masyarakat dalam membangun desa, sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh pemuda di Ciboboko, Desa Mekarasih, Jatigede menginisiasi pembentukan Lembaga Adat Desa (LAD).

Tokoh masyarakat, Ciboboko, Hendar Ermawan menyebutkan, pembentukan LAD adalah salah satu upaya untuk mewadahi kepedulian masyarakat dengan pendekatan adat budaya dan kearifan lokal.

Dimana, sentuhan budaya dan kearifan lokal akan mengingatkan masyarakat dalam membangun daerah dengan semangat kebersamaan.

Baca Juga:TPS Pasar Parakanmuncang Segera PindahPenipuan Online Marak, Waspadai Cracker

“Leluhur kami itu banyak mewarisi budaya dan kearifan lokal dalam membangun suatu daerah. Dulu dalam membangun segala bidang itu, bisa karena kebersamaan, gotong royong dan rasa peduli yang tinggi,” ujar Hendar, Rabu (18/5).

Kata dia, pembentukan LAD kini dalam tahap sosialisasi. Tahap pertama diikuti oleh sekitar 70 orang perwakilan tokoh masyarakat dan tokoh pemuda. Untuk selanjutnya akan dikukuhkan bahkan akan memuat badan hukum.

DIa melanjutkan, nantinya keberadaan LAD akan berfungsi untuk memelihara dan melestarikan ketahanan budaya di desa. Melestarikan nilai-nilai luhur tradisi positif yang ada di desa. Kemudian, menangkal pengaruh budaya asing yang merusak peradaban masyarakat.

“Pola-pola kearifan lokal bisa mendukung pembangunan desa. Wadah LAD juga bisa sebagai ruang edukasi dan diskusi generasi budaya,” ucapnya.

Tokoh pemuda, Ciboboko, Ade Kusmawan menyebutkan, di era sekarang perlu ada penyegaran kembali terkait budaya seperti adat istiadat atau kearifan lokal.

Jangan sampai, kata Ade, budaya adat istiadat tergerus oleh perkembangannya teknologi yang bisa menjauhkan pemuda dengan adat istiadat atau kearifan lokal.

“Kami sangat mendukung terbentuk LAD untuk menjadi wadah positif yang sangat penting bagi generasi muda dalam memelihara adat istiadat dan kearifan lokal. Salah satu contohnya adalah budaya gotong royong yang hampir tergerus dan hilang oleh perkembangan jaman,” tuturnya.

Baca Juga:Menteri Pertanian Awasi PMK di Perternak SapiMiris, Anggaran Obat-obatan Hewan Ternak Sangat Minim

Diharapkan, kata Ade keberadaan LAD bisa mendukung penuh eksistensi Sumedang sebagai puseur budaya sunda. (eri)

0 Komentar