sumedangekspres – Perubahan hormon, endometriosis, radang panggul dan adenomiosis adalah penyebab dari sakit perut ketika Haid. Salah satu cara mengatasinya yaitu perbanyak minum air putih.
Sebenernya, sakit perut ketika haid hari pertama adalah hal yang normal. Jika rasa sakit sangat parah hingga tidak bisa beraktivitas, segera periksalah diri ke dokter. Namun, jika rasa sakit tidak parah, biasnya akan hilang dengan sendiri.
Penyebab Sakit Perut Saat Haid
Dismenore yaitu nama lain dari sakit perut ketika haid yang terjadi 1-2 hari sebelum darah keluar dari vagina. Perut bagian bawah adalah area yang terasa sakit dan juga beserta gejala seperti muntah, pusing, diare hingga pandangan berkunang-kunang.
Baca Juga:4 Manfaat Mengonsumsi Buah Secara Rutin5 Penyebab Mata Gatal Ketika Malam Hari Serta Tips Mengatasinya
Dismenore disebut dengan primer, sedangkan nyeri haid yang disebabkan oleh penyakit masuk ke dalam dismenore sekunder. Anda akan tahu tips menghilangkan sakit perut ketika haid dengan meneliti penyebab sakit perut ketika haid.
Dismenore primer adalah sakit perut yang terjadi ketika haid. Akan tetapi, kondisi ini akan menandakan adanya gangguan pada area reproduksi dari beberapa wanita. Berikut beberapa penyebab sakit perut ketika haid:
1. PERUBAHAN HORMON SAAT MENSTRUASI
Aktifnya hormon prostaglandin yang memicu kotraksi pada rahim adalah penyabar paling utama dari sakit perut ketika haid. Kondisi ini akan sejadi 1-3 hari sebelum menstruasi. Nyeri ini akan hilang dengan sendirinya pada hari kedua dan ketiga.
Nyeri haid yang disebabkan oleh perubahan hormon ini masuk sebagai kelompok dismenore primer. Selain nyeri, berikut ini beberapa gejala yang biasanya akan dirasakan wanita saat mengalami dismenore primer:
Kram di perut bagian bawah
Terasa nyeri ketika buang buang air besar atau kecil. Rasa nyerinya tidak menusuk tapi terasa terus-menerus dan menjalar hingga punggung, pinggul, dan paha bagian bawah.
Mual, mulas-mulas, hingga sakit kepala.
2. PREMENSTRUAL SYNDROM (PMS)
Premenstrual syndrome (PMS) merupakan kondisi yang awam diderita oleh wanita 1-2 minggu sebelum menstruasi. Kondisi ini terjadi karena adanya perubahan hormon yang drastis di dalam sistem reproduksi. Namun, PMS biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah darah menstruasi keluar.