sumedang ekspres, JAKARTA – Pada awal tahun 2022 Pemerintah telah melakukan kebijakan pelonggaran mobilitas seiring dengan menurunnya kasus Covid-19 di Indonesia, yang kemudian memicu peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat. Di tengah peningkatan mobilitas masyarakat dan meski dibayangi dengan tekanan ekonomi global, ekonomi nasional masih mampu tumbuh kuat sebesar 5,01% pada Triwulan I-2022.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa momentum pemulihan ekonomi perlu dijaga dan ditingkatkan bersama agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Reformasi struktural terutama dalam peningkatan kualitas SDM dan transformasi ekonomi menjadi vital untuk mendorong terciptanya pembangunan berkelanjutan dan inklusif.
“Pembangunan ekonomi Indonesia sangat ditentukan oleh kualitas pelaku usaha, sehingga kemampuan adaptasi yang cepat, berkarakter, dan berdaya saing tinggi merupakan prasyarat utama yang perlu dimiliki oleh para pengusaha,” ungkap Menko Airlangga dalam Pelantikan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Masa Khidmad 2022- 2027 di Hotel Sultan Jakarta, Rabu (8/06).
Baca Juga:Survei: Jika Pemilu Digelar Hari Ini, Airlangga Jadi Tokoh Pemerintah Paling DipilihAirlangga: Kader KIB Mumpuni Jadi Capres, Tak Mungkin Usung di Luar Kader
Meskipun jumlah UMKM di Indonesia saat ini mencapai sebanyak 64,2 juta dan memiliki kontribusi besar terhadap PDB Nasional, namun rasio kewirausahaan Indonesia masih relatif rendah yakni sebesar 3,47%. Sebagai negara dengan penduduk muslim yang mencapai 87% dan merupakan yang terbesar di dunia, Indonesia memiliki sumber daya yang melimpah dengan potensi pasar halal domestik maupun global yang sangat besar.
“Para pengusaha nahdliyin di seluruh Indonesia memiliki peran yang sangat strategis untuk memanfaatkan potensi tersebut dengan menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan, keuangan syariah, digitalisasi UMKM, dan industri halal melalui berbagai peluang bisnis dan kemitraan di tingkat nasional maupun global. Keberhasilan pengusaha nahdliyin sangat dibutuhkan Indonesia,” ungkap Menko Airlangga.
Sebagai salah satu upaya mendorong perekonomian nasional, Menko Airlangga pada kesempatan tersebut juga menyampaikan komitmen Pemerintah dalam mengembangkan ekosistem kewirausahaan dan dukungan pembiayaan yang salah satunya dilakukan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Program KUR telah menjadi pembiayaan “mudah dan murah” serta inklusif bagi pelaku usaha, baik skala ultramikro, mikro, kecil, maupun menengah.