Kenapa Islam Sering Diidentikan dengan Teroris

Kenapa Islam Sering Diidentikan dengan Teroris
foto: istimewa/suarapapua.com
0 Komentar

sumedangekspres – Aksi teroris biasa dikait dengan Islam. Mengapa teroris sering diidentikan denga teroris? Benarkah Islam agama yang menghasilkan teroris?

Mentri agama Indonesia 2014-2019. Lukman Hakim saifuddin menjawab pertanyaan ini didalam program Tanya Jawab Seputar Islam di CNNIndonesia.com pada 2021 lalu.

Lukman menegaskan bahwa tuduhan Islam sebagai agama teroris adalah salah. Lukman menyebutkan bahwa Islam ialah agama yang mendamaikan.

Baca Juga:Hal yang Tidak Diperbolehkan saat Berhubungan Intim dalam Syariat IslamAdab Makan dan Minum dalam Islam

“Mengapa Islam dikesankan identik dengan teroris? Tentu itu adalah kesan dan anggapan yang tidak benar. Islam adalah agama yang mengajarkan kedamaian, kasih sayang, agar sesama umat manusia saling memanusiakan antara sesama,” kata Lukman.

Tetapi, Lukman tidak menampik bahwa tuduhan ini muncul karena sebagian pelaku teror beragama Islam.

“Namun, kita harus mengakui, di antara mereka yang beragama Islam, mereka mendasarkan pada pemahaman tertentu terkait ajaran Islam,” tutur Lukman.

Menurut Lukman, hal ini terjadi dikarenakan cara pandangan mereka yang melampaui batas sehingga muncul tindakan ekstream

“Jihad misalnya, memiliki arti sedemikian luasnya yang tidak hanya dalam Al-Qur’an dan hadis. Jihad tidak hanya dimaknai semata sebagai perang, tapi jihad juga memiliki makna misalnya menuntut ilmu,” kata Lukman.

Tetapi selain itu, jihad juga menyantuni fakir miskin dan melawan hawa nafsu diri sendiri.

Saat jihad dimaknai sebagai perang, maka konteks perang itu pun harus dipahami. Misalnya, mengapa harus perang dan apa makna perang dalam Islam.

Baca Juga:Dipecat karena Memprotes Film Anak Nabi, Imam Masjid Inggris Angkat SuaraPengertian Mengucapkan ‘Basmalah’ yang Sesungguhnya, Tidak Sekedar untuk Melakukan Sesuatu

“Perang dalam Islam adalah upaya mempertahankan diri dari serangan musuh. Bukan secara agresif memulai tindak kekerasan kepada pihak-pihak yang memerangi kita,” kata Lukman.

Selain itu, penentuan perang juga tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Lukman menyebut perang harus dilakukan atas keputusan pemerintahan yang sah dan disepakati bersama.

“Oleh karenanya, terkait dengan ijtihad jihad, mari kita berjihad dalam konteks sekarang ini berperang melawan kebodohan, melawan kemiskinan, melawan keterbelakangan yang harus terus kita upayakan bersama,” tutur Lukman. (pkl1/adit)

Sumber: cnnindonesia.com

0 Komentar