sumedangekspres – Jodoh diibaratkan dengan misteri kehidupan. Bagaimana pandangan Islam tentang jodoh? Apakah jodoh sudah ditetapkan atau harus diusahakan?
Menteri agama indonesia 2014-2019 Lukman Hakim Saifuddin menjelaskan tentang jodoh dalam Islam.
Lukman mengatakan bahwa ketentuan Allah SWT sebagi dalam Qada dan Qadar, Qada adalah ketentuan allah yang tidak terhingga. Tapi belum terjadi.
Baca Juga:Peneliti Belum Ditemukan Fosil Manusia PurbaPPDB 2022: Sekolah Didatangi Siswa Lolos Tahap Satu
“Jadi, kita besok itu akan seperti apa, itu Qada-nya sudah ada. Bisa A, B, C, dan seterusnya,” kata Lukman dalam program Tanya Jawab Seputar Islam (Tajil) di CNNIndonesia.com.
Sedangkan Qadar ialah ketentuan Allah SWT yang sudah terjadi.
“Jadi di antara sekian banyak opsi itu yang mana yang akan terjadi, itu yang menjadi takdir kita,” tutur Lukman.
Lukman mengatakan bahwa ketentuan Allah SWT ada yang bersifat mubram atau paten sehingga tidak ada yang di ubah. Misal orang tua, etnis, dan jenis kelamin.
Namun, ada ketetntuan yang bersifat muallaq atau kondisional sesampai bisa berubah karena ikhtiar baik berupa usaha dan doa.
“Maka, terkait pertanyaan jodoh. Kaum Ahlusunnah wal Jamaah meyakini bahwa, manusia itu sudah memiliki opsi yang tak terhingga. Bisa berjodoh dengan A, B, C, D dan seterusnya,” kata Lukman.
Seseorang mungkin juga memiliki Qada tidak memiliki jodoh hingga meninggal dunia. Lukman menyebut tidak ada yang mengetahui Qada dari Allah SWT. Manusia dapat mengetahui Qada yang sudah menjadi Qadar atau takdir.
“Maka, bagi kita manusia karena tidak tahu Qada-nya, maka agar takdir kita baik, kita harus berikhtiar. Ikhtiar itu dengan upaya, usaha, dan termasuk doa dalam hal jodoh,” tutur Lukman. (pkl1/adit)
Sumber: cnnindonesia.com