sumedangekspres, KAB. GARUT – Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Kabupaten Garut, melaporkan, hingga Jumat (24/6/2022), 1.749 ekor hewan ternak yang ada di Kabupaten Garut sembuh dari PMK.
Sementara, untuk hewan yang bergejala PMK dan suportif di ternak tak bergejala, Tim Teknis Kesehatan Hewan telah melakukan pelayanan kesehatan hewan berupa pengobatan kepada 5.227 ekor ternak, dengan rincian dari angka 3.452 hewan tadi diantaranya bergejala PMK.
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Garut, Sofyan Yani, menyatakan, meskipun angka kesembuhan PMK di Kabupaten Garut cukup tinggi, namun tetap ada beberapa hewan ternak yang mati dengan gejala penyakit yang banyak menyerang sapi ini. Terhitung, hingga hari ini sebanyak 75 ekor ternak mati dengan gejala PMK.
Baca Juga:Berhasil Lampaui Target, Penjualan SBR011 di BRI Sentuh Rp1,5 TriliunAsep Kurnia Datangi SDN Sayang Jatinangor
Berdasarkan data dari Satgas Pengendalian dan Penanggulangan PMK Garut juga dilaporkan bahwa wabah PMK Â kini sudah menyebar di 21 kecamatan yang ada di Kabupaten Garut.
Dalam rangkaian penanganan PMK, tim teknis Satgas terus melakukan langkah-langkah penanganan PMK seperti karantina wilayah, biosekuriti, pengobatan ternak bergejala PMK, dan penyemprotan disinfektan di area kandang yang terdampak. Vaksinasi PMK pun mulai dilakukan  untuk pengebalan ternak.
Ternak yang bisa divaksinasi hanyalah ternak yang sehat.  Prioritas vaksinasi darurat diperuntukan bagi ternak sapi perah dan sapi bibit dan berada di area kandang yang belum terdampak PMK. Vaksinasi kedua dilaksanakan dalam waktu empat minggu, dan booster diberikan enam bulan kemudian. Sementara itu, menjelang hari Raya Iduladha pengawasan lalu lintas ternak  masuk dan keluar Kabupaten Garut semakin diperketat melalui diberlakukannya check point yang bekerjasama dengan instansi terkait. (rdp/PKL3Salma)