sumedang, JATIGEDE – Generasi milenial harus mendapatkan edukasi terkait nilai-nilai budaya tradisional secara langsung.
Budaya tradisional diharapkan bisa menginspirasi generasi milenial tentang nilai dan makna dari budaya tersebut. Untuk selanjutnya bisa dilestarikan dan dikembangkan dalam era kekinian.
“Didasari keprihatinan kami terhadap hampir hilangnya pelestarian budaya tradisional di masyarakat, terutama generasi milenial, maka kami mencoba mengangkat kembali ritual tradisional seperti tradisi mipit,” ujar Ketua Lembaga Adat Desa (LAD) Mekarasih Kecamatan Jatigede, Shihabudin, usai menggelar ritual tradisi mipit di pesawahan Ciboboko, Sabtu (25/6).
Baca Juga:Pemkab Kerahkan 15 AmbulansSMUP Sarjana Jalur Mandiri Dibuka Hingga 27 Juni
Tradisi mipit sendiri merupakan tradisi leluhur masyarakat Sunda berupa prosesi do’a meminta ijin ketika hendak melaksanakan panen padi.
Shihabudin menyebutkan, pada dasarnya, ritual mipit merupakan salah satu tradisi dari sekian banyak tradisi warisan leluhur Sunda.
Kata dia, tradisi-tradisi tersebut hampir punah dan tidak lagi dikenal di kalangan generasi milenial akibat berkembangnya peradaban.
“Makanya, setelah terbentuk LAD di desa kami, masyarakat mencoba menggali kembali tradisi-tradisi budaya yang bisa dijadikan sebagai bahan edukasi tentang nilai dan makna dari tradisi itu, terutama untuk kalangan milenial,” tuturnya.
Dalam prosesi ritual mipit, kata Shihabudin, ada beberapa nilai dan makna yang bisa disampaikan ke kalangan masyarakat, terutama terhadap kalangan milenial. Diantaranya pentingnya implementasi tatakrama dalam segala hal.
“Ini merupakan salah satu tatakrama yang harus di jaga,” kata dia. (eri)