sumedang, WADO – Unit Pengelola Teknis (UPT) Pertanian Kecamatan Wado mengeluhkan banyaknya hama monyet yang meranjah sektor pertanian masyarakat.
Akhir-akhir ini, hama monyet seringkali meranjah tanaman pangan milik petani. Hal itu bisa mengurangi produksi pangan di wilayah Kecamatan Wado.
Kepala UPT Pertanian Wado, Cecep menyebutkan, penanggulangan hama monyet harus jadi pembahasan yang diprioritaskan pemerintah, dalam hal ini semua pihak harus dilibatkan. Pasalnya, monyet merupakan salah satu hewan yang dilindungi. Namun, keberadaannya justru mengancam perekonomian para petani.
Baca Juga:Desa Haurngombong Tingkatkan Ekonomi Melalui PeternakanPartai Golkar Sumedang Songsong Kemenangan Pilpres, Pileg dan Pilkada 2024
“Keberadaan monyet ini cukup membuat kami dilema. Jadi ini perlu ada solusi dari semua pihak, perlu pembahasan mendasar, sebelum hama monyet ini tersebar lebih luas lagi,” kata dia kepada Sumeks, Rabu (20/7).
Dikatakan, hama monyet bisa mengakibatkan lahan-lahan pertanian yang ada di pinggiran hutan tidak digarap oleh petani. Pasalnya, mental para petani terganggu, semangat mereka untuk bertani jadi berkurang karena gangguan hama tersebut.
“Yang saya khawatirkan, mental petani akan terganggu, akibatnya akan ada penurunan produksi pangan,” tandasnya.
Cecep menyarankan, pemerintah harus mengambil langkah cepat untuk menyelesaikan persoalan ini. Untuk sementara, kalau memang monyet-monyet ini belum bisa dikumpulkan di tempat khusus, maka pemerintah harus menyediakan tanaman buah-buahan yang bisa ditanam di dalam hutan sebagai ketersediaan makanan untuk monyet-monyet tersebut.
“Monyet itu meranjah tanaman ke lahan warga karena di dalam hutan tidak ada ketersediaan makanan. Seharusnya pemerintah membuat program penyediaan pohon buah sebagai kebutuhan makanan untuk monyet,” katanya.
Pihaknya menilai, saat ketersediaan makanan di hutan cukup, monyet-monyet tersebut tidak akan keluar hutan untuk mencari makan. (eri)