“Sehingga, kita bisa simpulkan mahasiswa dari segi riset, dari segi tugas akhir, sudah ada kemajuan yang sangat menggembirakan. Itu dua hal yang saya rasakan dan yang saya amati dalam pengujian Sidang Skripsi Prodi S1 PGSD UPI Kampus Sumedang di tahun 2022, khususnya kita kembali lagi ke era new normal. Tidak lagi skripsi diujinya melalui daring tetapi langsung secara luring,” katanya.
Terkait penilaian perbedaan sidang skripsi secara Daring dan Luring
Prof Ayi menuturkan, sudah jelas kalau diihat dari pelaksanaannya memang praktisnya secara daring. Namun, kalau melihat penilaian yang bersifat kompre artinya kompresif menyeluruh, penilaian itu tidak hanya penguasaan materi, tapi juga secara psikologis.
“Bagaimana mahasiswa kalau saat ujian, ada psikologisnya ada tantangannya, ada motivasinya dan ada kekhawatiran. Itu bisa terlihat bagaimana percaya diri mahasiswa menghadapi berbagai pertanyaan dari masing-masing penguji khususnya. Shingga, saya bisa menyimpulkan bahwa kalau pengujian dilaksanakan secara luring itu akan lebih baik, bagaimanapun akan lebih baik karena alasannya adalah kita bisa melihat secara menyeluruh sifatnya penilaian yang bersifat komprehensif. Tidak selalu hanya penguasaan materi, tetapi juga dari segi psikologisnya juga bisa dinilai,” katanya. (ahm/adv)